Mengenal Kokedama, Tanaman Hias Unik dengan Pot Bola Imut
Kalian tahu Kokedama? Kedengarannya asing di telinga kita ya Kids! Kokedama merupakan konsep seni tanaman hias dari Jepang. Teknik Kokedama adalah salah satu referensi teknik menanam tanpa tanah dan pot. Kata kokedama sendiri terdiri dari dua kata yaitu koke dan dama. Koke berarti lumut dan dama berarti bola yang jika digabungkan maka artinya adalah bola lumut. Bentuk tanaman ini juga merupakan tanaman yang masuk ke kategori tanaman hias gantung. Maka dari itu cocok dijadikan hiasan rumah dan dapat dibuat dengan mudah.
Jika kalian tinggal disekitar Kebun Raya Purwodadi, kalian bisa mengikuti kelas edukasi kokedama ini Kids. Kelas edukasi ini bertujuan menginformasikan bagaimana membuat kokedama ini dengan mudah dan dapat diterapkan di rumah.
Lantas, jenis tanaman apa yang cocok dijadikan kokedama? Tanaman kantong semar (Nepenthes), bisa dijadikan pilihan Kids. Selain bentuk yang unik dan berbeda dengan tanaman lainnya. Di Indonesia kantong semar dikategorikan sebagai tanaman yang diutamakan pelestarian atau konservasinya. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1689 oleh J.P Breyne.
Hindari tanaman yang tumbuh terlalu besar atau terlalu cepat seperti monstera dan tunggu hingga lebih berpengalaman untuk mencoba kokedama dengan berbagai jenis tanaman ya Kids. “Kelas edukasi kokedama merupakan salah satu kelas edukasi yang dapat diikuti oleh siapapun, baik pengunjung maupun aktivitas group. Hal ini selaras dengan pilar Kebun Raya yaitu salah satunya Edukasi,” ujar General Manger Kebun Raya Purwodadi, Bapak Galendra Jaya.
Tidak hanya kokedama, beragam kelas edukasi juga dapat diikuti oleh pengunjung, seperti; anggrek, terrarium, platycerium, propagasi, kompos, tabulampot hingga tanaman obat. Selain menyajikan edukasi yang berisi informasi bagi pengunjung untuk meningkatkan pengetahuan di bidang botani, kebun raya juga selalu mengutamakan pilar lainnya seperti konservasi, lingkungan dan pemanfaatan tanaman serta untuk merangsang tumbuh-kembangnya kesadaran, kepedulian, tanggung jawab dan komitmen masyarakat terhadap pelestarian tumbuhan.