

Moms, Jangan Anggap Remeh! Kenalkan Konsep Uang dengan Cara Ini Biar Anak Sukses Nanti

Mengenalkan konsep uang sejak dini pada anak, sangat penting. Sebuah ilmu yang tidak mereka dapatkan di sekolah, namun sangat berguna untuk kehidupan mereka kelak. Mengenalkan konsep uang pada anak akan lebih berkesan dan lebih mereka ingat, lewat aktivitas sehari-hari yang menyenangkan. Sesuai tahapan usia seperti berikut ini:
Usia 2-3 Tahun
Di usia ini, anak biasanya belum tahu nilai dan besaran uang. Nah, di usia ini, Moms and Dads bisa ajarkan anak, nama dan jenis uang yang ada di dunia. Gunakan cara yang menyenangkan misal dengan melakukan proses jual beli. Berikan uang kertas pada anak, minta ia untuk menukarnya dengan misal barang-barang yang ada di rumah. Jangan lupa untuk menempelkan harga pada barang-barang tersebut. Nah, lewat proses jual beli ini anak bisa belajar tentang fungsi uang sebagai alat tukar.
Usia 4-5 Tahun
Nah, di usia ini, Moms and Dads bisa mengenalkan konsep uang dengan mulai mengajaknya mengambil uang ke bank atau ATM. Tapi, harus diingat, ya, beri tahu anak bahwa mesin ATM itu bukan alat pencetak uang. Dan, kita tidak bisa mengambil uang, jika kita tidak memiliki uang di rekening di bank. Di sini bisa dijelaskan bahwa uang yang ada di ATM itu merupakan uang kita yang ada di rekening di bank, dan jika kita mengambil uang dari ATM, otomatis uang yang ada di rekening kita juga akan berkurang. Sekalian, deh, kenalkan konsep menabung pada anak. Agar menyenangkan, Moms and Dads bisa belikan anak celengan. Ajarkan anak untuk menyisihkan uang dan memasukannya ke dalam celengan. Selain mengajarkan menabung, kita juga mengajarkan anak untuk bersabar mengumpulkan uang demi membeli sesuatu yang diinginkan.
Usia 6-8 Tahun
Usia 6 tahun, biasanya anak sudah mulai bersekolah, ya? Biasanya, orangtua pun akan memberikan uang jajan atau uang saku. Nah, kita pun bisa mengajarkan anak untuk menabung dengan menyisihkan sebagian uang jajannya. Sekarang, bank pun sudah banyak yang menyediakan tabungan khusus untuk anak-anak. Nah, kita bisa ajak anak untuk menabung di bank. Anak pun pasti senang kalau ia bisa memiliki tabungan di bank atas namanya sendiri. Anak bisa belajar bagaimana cara menabung di bank. Anak juga bisa belajar konsep bunga dan bagaimana bank bisa memberikan bunga pada orang-orang yang menyimpan uangnya di bank tersebut. Bisa juga, lho, kita kenalkan hobi mengoleksi berbagai jenis mata uang pada anak. Dengan begitu, anak bisa belajar bagaimana perkembangan mata uang sejak zaman dahulu hingga sekarang, dengan cara menyenangkan.
Usia 9-12 Tahun
Waah, di usia ini seru, lho! Kita bisa mengajak anak pergi ke toko untuk belajar variasi harga barang. Ajari anak untuk membaca label harga pada barang. Di sini kita juga bisa ajarkan anak untuk membandingkan harga barang satu dengan barang lainnya, serta bagaimana kualitas barang berdasarkan harganya. Dengan demikian, anak bisa belajar kualitas barang dan mengapa harganya berbeda. Anak pun akan belajar berapa uang yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan barang dengan kualitas tertentu. Nah, sekalian deh kita ajarkan anak untuk berhemat. Dengan kata lain, membeli barang berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan. Meski murah tapi barang tersebut tidak dibutuhkan, itu namanya pemborosan, lho!
Usia 13-15 Tahun
Menjelang remaja, kita bisa mulai kenalkan konsep uang lebih tinggi yaitu investasi. Berbeda dengan tabungan, pada investasi, uang berfungsi sebagai dana untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Sebagai langkah awal, mulailah dengan permainan investasi. Kita pura-pura menjadi pimpinan perusahaan dan anak sebagai investor. Investor membeli produk/saham perusahaan, dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan jika perusahaan tersebut berkembang dengan baik atau harga sahamnya naik. Kita pun bisa mulai kenalkan anak pada instrumen investasi lainnya seperti reksadana, deposito, emas, dan lain sebagainya. Ajak juga anak untuk mulai mengenal perusahaan-perusahaan di bursa saham ataupun berita-berita ekonomi atau keuangan di media massa. Hingga pengetahuan anak tentang investasi pun semakin berkembang.
Usia 16 Tahun
Usia 16 tahun, anak mulai memasuki fase remaja untuk menuju dewasa. Anak bisa mulai dikenalkan dengan kartu debit atau uang elektronik lainnya. Anak bisa belajar menggunakan uang elektronik tanpa harus memegang uang tunai terlalu banyak. Buat kesepakatan berapa uang yang akan disetorkan ke dalam rekening anak, sesuai dengan kondisi keuangan orangtua. Ajarkan anak untuk bisa mengelola uangnya dan tidak boros. Anak pun bisa mulai belajar untuk berdonasi pada pihak yang membutuhkan. Bahwa di luar sana masih banyak orang yang kurang beruntung. Dan yang terpenting, orangtua pun harus bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam mengelola uang.