Pentingnya Wanita Membentuk Otot dan Berolahraga di Ruang Aman
Olahraga dan pembentukan otot sering kali dianggap bukan prioritas utama bagi perempuan. Padahal, keduanya penting untuk kesehatan fisik, mental, dan kualitas hidup perempuan di berbagai tahap kehidupan. Untuk memulai dan konsisten berolahraga, perempuan membutuhkan ruang yang benar-benar aman dan nyaman.
Perasaan tidak percaya diri, tidak nyaman, canggung, dan khawatir akan pandangan orang lain sering menghalangi perempuan berolahraga di gym atau pusat kebugaran yang didominasi laki-laki. Hal ini membuat perempuan enggan memulai atau bahkan berhenti berolahraga. Padahal, olahraga dan pembentukan otot memiliki manfaat besar.
Salsabila Avinandita, Founder Salsalivefit, menekankan pentingnya pembentukan otot bagi wanita. “Bukan rahasia lagi, perempuan menghadapi berbagai fase unik kehidupan. Mulai dari menstruasi, kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga menopause. Itulah mengapa wanita perlu untuk melakukan pembentukan otot dan pengencangan tubuh. Ketika kita membentuk otot, otot itu membantu menjaga tulang dan organ-organ penting. Bisa dibayangkan kalau tubuh kita tidak memiliki otot yang kuat, sementara kita melewati banyak fase, tubuh kita akan menjadi ringkih,” jelas Salsa saat ditemui dalam acara pembukaan gym khusus wanita Salsalivefit Gym hasil kolaborasi dengan Warna Modern Indonesia (WMI) di kawasan Pejaten, Jakarta, Minggu (26/10).
Otot yang kuat, tambah Salsa yang juga seorang Personal Trainer bersertifikat, Prenatal & Postnatal Specialist, dan Sport Nutritionist, adalah fondasi agar perempuan dapat menjalani setiap tahap hidup dengan lebih sehat dan percaya diri.
Meskipun kini banyak perempuan yang memilih mengikuti kelas olahraga secara online karena lebih fleksibel dan dapat diakses dari mana saja, ada beberapa kekurangan dibandingkan dengan datang langsung ke gym, seperti:
- Interaksi Sosial Lebih Terbatas: Di gym, perempuan bisa saling menyemangati, membangun komunitas, dan mendapatkan motivasi langsung dari teman latihan maupun pelatih.
- Koreksi Gerakan Lebih Maksimal: Pelatih di gym dapat langsung mengoreksi teknik dan postur tubuh secara detail, sehingga risiko cedera bisa diminimalkan dan hasil latihan lebih optimal.
- Suasana Berlatih yang Mendukung: Lingkungan gym yang didesain khusus untuk perempuan menghadirkan atmosfer yang lebih fokus dan suportif, sehingga latihan terasa lebih menyenangkan dan konsisten.
- Fasilitas yang Lengkap: Fasilitas gym memungkinkan penggunaan alat-alat yang mungkin tidak tersedia di rumah, sehingga variasi dan efektivitas latihan bisa ditingkatkan.
Hal ini juga dirasakan Ribka (28 tahun) yang baru selesai menyusui anak pertamanya. Setelah melahirkan dan menjalani minggu-minggu penuh dedikasi sebagai ibu menyusui, ia ingin kembali aktif berolahraga. Ia ingin tubuhnya bugar dan energinya pulih, bukan hanya demi penampilan, tapi juga agar lebih sehat dan bahagia bersama anaknya. Namun, setiap kali ingin pergi ke gym, perasaan tidak percaya diri selalu muncul. Walaupun mengikuti kelas olahraga online dari rumah, ia tetap ingin berlatih langsung di gym dengan pendampingan pelatih profesional agar hasilnya lebih optimal.
Bagi perempuan yang membutuhkan ruang aman untuk berolahraga, memilih gym atau pusat kebugaran khusus wanita bisa menjadi solusi. Ruang aman membantu perempuan merasa lebih leluasa, tanpa takut dihakimi atau diawasi. Kepercayaan diri pun tumbuh seiring waktu. Dalam ruang yang aman, perempuan bisa saling mendukung, berbagi pengalaman, dan termotivasi untuk konsisten berolahraga.
“Karena banyak perempuan yang kalau datang ke gym itu merasa takut — takut terintimidasi, melihat orang lain, atau karena ada laki-laki di sana. Padahal, perempuan yang ingin datang ke gym sebenarnya sederhana, mereka hanya ingin berolahraga dan mengeluarkan energi, tetapi tidak tahu caranya,” ujar Salsa.
Dijelaskan oleh Salsa, olahraga pembentukan otot dan pengencangan tubuh bisa dilakukan oleh wanita dalam usia berapapun, mulai usia 18 tahun hingga lansia. Ia mengatakan, wanita yang hamil bisa mengikuti kelas khusus ibu hamil dengan didampingi oleh Personal Trainer yang bersertifikat dan paham akan kebutuhan wanita. “Bagi perempuan yang baru melahirkan, tunggu sekitar 12 minggu, baru setelah itu ia bisa berolahraga dengan aman di gym,” saran Salsa.
Salsa menekankan bahwa olahraga lebih dari sekadar membentuk tubuh. “Kami percaya olahraga bukan hanya tentang tubuh yang kuat, tapi juga tentang mental yang sehat dan komunitas yang saling mendukung. Kolaborasi dengan WMI ini membuka kesempatan bagi kami untuk memperluas dampak, menjangkau lebih banyak perempuan, dan menghadirkan pengalaman fitness yang modern namun tetap personal,” tutup Salsa.