Program Generasi Sehat Bebas Stunting Sukses Turunkan Angka Stunting pada Anak
Seperti Moms ketahui, stunting sudah menjadi isu kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus di Indonesia.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.
Menurut estimasi UNICEF, prevalensi stunting di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,8% pada tahun 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia dan Afrika. Pemerintah Indonesia pun telah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024.
dr. Boy Abidin Sp.OG (K), dokter spesialis kandungan dan kebidanan, menyebutkan bahwa stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain asupan gizi, status kesehatan, lingkungan sosial, lingkungan kesehatan, lingkungan permukiman, pendapatan, kesenjangan ekonomi, sistem pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan pertanian, dan pemberdayaan perempuan. “Perlawanan terhadap stunting memerlukan pendekatan sistematis terhadap ekosistem, selain pemenuhan gizi yang optimal,” ujar ia.
Sebagai perusahaan farmasi yang bergerak di bidang kesehatan selama 48 tahun di Indonesia, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (Darya-Varia) menaruh perhatian besar terkait persoalan stunting. Hal ini diwujudkan dengan inisiatif pencegahan stunting melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diusung perusahaan sejak 2018 bermitra dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mengambil tema Generasi Sehat Bebas Stunting, mereka berkomitmen untuk selalu mendukung program prioritas Pemerintah di bidang kesehatan masyarakat untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Berkat sinergi yang solid dengan seluruh elemen masyarakat serta mitra terkait, program Generasi Sehat Bebas Stunting yang mengambil lokasi di desa Cibatok II, Kabupaten Bogor, dapat menurunkan angka stunting pada anak sebesar 80% secara bertahap selama 5 tahun berjalan.
Di awal program tahun 2018, terdapat 68 anak yang mengalami stunting. Melalui berbagai program pencegahan dan edukasi, angka ini terus menurun dan pada tahun 2023 angka stunting berhasil ditekan dengan hanya 13 anak.
Program-program yang dijalankan setiap tahunnya antara lain edukasi kesehatan secara umum kepada kader Duta Sehat, Pelatihan Peningkatan Kompetensi Bidan, Pemberdayaan Posyandu melalui pengadaan bahan makanan sehat dan peralatan kesehatan, pengecekan kesehatan gratis, mendukung pembangunan infrastruktur kesehatan seperti pembangunan Unit Kesehatan Sekolah, edukasi perilaku hidup sehat dan budaya cuci tangan di beberapa SD sekitar, edukasi tentang pemenuhan gizi pada anak, edukasi keterampilan orangtua mengasuh anak (parenting), dan edukasi seks dan kesehatan reproduksi dengan target siswa/i SMP untuk menekan angka pernikahan usia remaja.
“Upaya mengentaskan stunting di Indonesia bukan hanya masalah fisik, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang memengaruhi kesejahteraan bangsa,” ujar dr. Ian Kloer, Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk saat memaparkan program CSR “Generasi Sehat Bebas Stunting” di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ningsih Mintarsih, seorang kader Posyandu, merasa sangat terbantu dengan program Generasi Sehat Bebas Stunting. “Program ini sangat membantu keluarga kami untuk memenuhi kebutuhan gizi yang baik, seperti pemberian suplemen, makanan bergizi, dan konsultasi kesehatan. Kami berharap program ini terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,” tutupnya.