Ramadan, Momentum yang Tepat untuk Kenalkan si Kecil Jaga Kesehatan Pencernaan

Novita Sari - Kamis, 28 Maret 2024
Dr. dr. Stevent Sumantri, SpPD, K-AI, DAA, FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Alergi Imunologi. Foto: Novi
Dr. dr. Stevent Sumantri, SpPD, K-AI, DAA, FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Alergi Imunologi. Foto: Novi
A A A

Ramadan merupakan momen istimewa untuk meningkatkan keimanan dan kesehatan. Tak hanya bagi orang dewasa, bulan Ramadan juga bisa menjadi kesempatan untuk mengenalkan si kecil tentang pentingnya menjaga kesehatan, termasuk kesehatan pencernaan.

Sistem pencernaan yang sehat sangat penting bagi tumbuh kembang si kecil. Sistem pencernaan yang baik, membantu tubuh si kecil menyerap nutrisi penting dari makanan, meningkatkan imunitas, dan menjaga kesehatan mental.

Puasa Ramadan dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan pencernaan si kecil. Saat berpuasa, tubuh si kecil akan beristirahat dari proses pencernaan, sehingga sistem pencernaan dapat meregenerasi sel dan meningkatkan fungsinya.

Berikut beberapa tips menjaga kesehatan pencernaan si kecil selama Ramadan:

  • Perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Pastikan si kecil mendapatkan makanan bergizi seimbang dengan porsi yang sesuai.
  • Berikan si kecil air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  • Ajarkan si kecil untuk makan dengan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik.
  • Hindari memberikan si kecil makanan pedas, berlemak, dan bersantan.
  • Ajak si kecil untuk beraktivitas fisik yang cukup untuk melancarkan pencernaan.

Selain tips di atas, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pencernaan si kecil secara berkala. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi dini adanya masalah pada sistem pencernaan si kecil.

Dalam rangka mewujudkan komitmen mengedukasi serta meningkatkan awareness masyarakat terhadap kesehatan pencernaan, PT Prodia Widyahusada Tbk menggelar media workshop dengan tema “Minding Gut Health with The Benefit of Ramadan Fasting”. Agenda ini bertujuan untuk membagikan informasi terkait sistem pencernaan agar masyarakat teredukasi dan semakin peduli untuk menjaga asupan nutrisi dan kesehatan sistem pencernaan.

Prodia menggelar media workshop “Minding Gut Health with The Benefit of Ramadan Fasting”. Foto: Novi
Prodia menggelar media workshop “Minding Gut Health with The Benefit of Ramadan Fasting”. Foto: Novi

Acara yang dilaksanakan di Roemah Kuliner Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 27 Maret 2024 ini dihadiri oleh Indriyanti Rafi Sukmawati selaku Direktur Bisnis dan Marketing Prodia, Dr. dr. Stevent Sumantri, SpPD, K-AI, DAA, FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Alergi Imunologi, serta Gianni Yosephine selaku Product Lead PT Prodia Widyahusada Tbk. 

Indriyanti mengungkapkan dalam sambutannya, “Seringkali kita abai akan kesehatan sistem pencernaan. Padahal, banyak sekali yang harus diperhatikan mulai dari nutrisi yang dikonsumsi, gaya hidup sehari-hari, sampai kondisi fisiologis dari organ penyusun sistem pencernaan yang dapat berdampak pada organ esensial lainnya. Jika kita tidak menjaga pola makan dan kebersihan makanan dengan baik, bukan tidak mungkin hal ini dapat berpengaruh ke imunitas tubuh kita, bahkan kualitas kesehatan mental. Dengan mengangkat topik seputar kesehatan pencernaan ini, kami berharap melalui rekan-rekan media, kita dapat memberikan edukasi bagi masyarakat bahwa penting sekali untuk senantiasa menjaga kesehatan pencernaan, salah satunya dengan berpuasa seperti yang dilakukan saat bulan Ramadan ini.”  

Melengkapi apa yang telah disampaikan Indriyanti, pada sesi workshop berlangsung, dr. Stevent Sumantri menyampaikan, “Sistem pencernaan manusia merupakan susunan organ yang kompleks untuk memecah zat makanan yang dapat diserap oleh tubuh. Dalam prosesnya, sistem pencernaan melibatkan kerja dari sekumpulan bakteri yang disebut mikrobiota di usus yang dikenal sebagai gut microbiota yang berperan dalam sintesis vitamin, perlindungan terhadap zat asing, dan berperan dalam regulasi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, keseimbangan mikrobiota usus harus tetap terjaga dalam rangka mencapai kesehatan yang optimal.” 

Beberapa masalah pada sistem pencernaan dapat terjadi mulai dari gangguan ringan hingga tingkat serius. Misalnya, dispepsia, gastroenteritis, Irritable Bowel Syndrome (IBS), peradangan usus, GERD, kanker, dan sebagainya. Adanya masalah atau gangguan pada sistem pencernaan akan berdampak juga pada kesehatan tubuh dan kesehatan mental. 

“Gangguan pencernaan ini umum kita jumpai di kehidupan sehari-hari yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lainnya seperti paru-paru, liver, dan otak. Apabila gangguan ini tidak ditangani dengan baik, maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Penting untuk mengelola gaya hidup dan pola diet yang sehat, agar fungsi dan kesehatan pencernaan (gut health) dapat terjaga. Salah satu upayanya, dengan berpuasa atau Intermittent Fasting. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa berpuasa memiliki peran detoksifikasi sekaligus ‘mengistirahatkan’ organ pencernaan, sehingga sel-sel dalam organ tersebut memiliki waktu untuk memperbaiki jaringan selnya agar dapat bekerja optimal, dan mampu meningkatkan imunitas tubuh,” tambah dr. Stevent. 

Sementara itu, Gianni Yosephine menjelaskan, “Selain kegiatan berpuasa atau Intermittent Fasting, kita juga perlu memeriksa secara berkala kondisi kesehatan sistem pencernaan sebagai upaya deteksi dini jika terjadi gejala atau gangguan pada sistem pencernaan, agar metabolisme tubuh dapat terjaga dengan baik dan optimal.” 

“Adanya potensi gangguan pada keseimbangan mikrobiota dalam usus dapat menimbulkan beragam penyakit, karena mikrobiota di saluran pencernaan memiliki peran dalam memberi nutrisi bagi sel-sel organ lainnya. Kami sendiri telah memiliki pemeriksaan untuk mengetahui keseimbangan mikrobiota usus yang bernama ProHealthy Gut yang merupakan pemeriksaan kesehatan pencernaan yang lengkap meliputi makroskopis feses, mikroskopis feses, darah samar serta short chain fatty acid (SCFA). Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mengevaluasi kesehatan pencernaan secara umum dan mengukur konsentrasi SCFA yang dapat menggambarkan keseimbangan mikrobiota usus,” tambah Gianni. 

Ini merupakan pemeriksaan kesehatan pencernaan yang lengkap dan akurat. Hasil pemeriksaan ini dapat membantu dokter dalam memberikan diagnosis dan rekomendasi yang tepat untuk menjaga kesehatan pencernaan Moms dan keluarga.

Jika Moms dan keluarga ingin diperiksa, ada layanan chat dokter gratis dan Home Service di aplikasi mereka, ya. Sehingga, pelanggan yang menjalankan ibadah puasa, dapat lebih mudah melakukan pemeriksaan di mana saja dan kapan saja. 

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Gerakan Anti Ruam: Cegah Ruam Popok, Dokter Anak Sarankan Lakukan Ini
img
Jangan Sembarangan Pijat, Begini Cara Tepat Atasi Cedera Olahraga dan Gangguan Muskuloskeletal
img
Bersama Melawan Kanker, YKI Bagikan Semangat dan Nutrisi di Hari Anak Nasional 2024
img
Lebih dari Sekadar Pencernaan: Mengapa Kesehatan Usus Penting untuk Masa Depan Anak?