ads

Sehatkan Lambung hingga Serap Racun: Warisan Budaya Minum Teh Charcoal dan Perkebunan Berusia 180 Tahun

Novita Sari - Selasa, 21 Oktober 2025
Di tengah menjamurnya gerai kopi modern, anak-anak muda nampak antusias untuk menghidupkan kembali warisan budaya minum teh Indonesia
Di tengah menjamurnya gerai kopi modern, anak-anak muda nampak antusias untuk menghidupkan kembali warisan budaya minum teh Indonesia
A A A

Budaya minum teh di tanah Jawa, telah mengakar kuat selama berabad-abad. Tak hanya sekadar minuman pelepas dahaga, minum teh adalah simbol keramahan, ritual sosial, dan wujud sebuah kearifan lokal.

Di antara beragam tradisi teh di Jawa, terdapat satu keunikan yang kini kembali menarik perhatian dunia kesehatan yaitu Teh Charcoal (Arang).

Tradisi ini merujuk pada kebiasaan menyeduh atau menyajikan teh dengan arang panas yang dicelupkan langsung ke dalam cangkir atau teko. Praktik ini dikenal dengan berbagai nama, seperti "Wedang Arang" atau lebih populer, "Joss Teh" (diambil dari suara "joss" saat arang dicelupkan).

Meskipun terdengar tidak lazim, tradisi ini menyimpan filosofi mendalam dan, yang paling mengejutkan, menawarkan sejumlah khasiat kesehatan yang didukung oleh ilmu pengetahuan modern mengenai activated charcoal (arang aktif). Charcoal atau arang yang digunakan untuk keperluan kesehatan haruslah arang aktif yang diproses dengan benar.

Sebagai detoksifikasi alami, arang dipercaya dapat menyerap racun. Arang memiliki struktur berpori yang sangat tinggi dengan muatan listrik negatif. Struktur ini memungkinkan arang untuk menarik dan mengikat molekul bermuatan positif seperti racun, zat kimia, dan gas dalam saluran pencernaan. Dengan mengikat produk limbah, arang dapat mengurangi beban yang harus disaring oleh ginjal.

Arang aktif dikenal efektif dalam menjebak gas berlebih yang dihasilkan selama proses pencernaan. Inilah sebabnya teh ini sering disajikan untuk meredakan rasa tidak nyaman setelah makan besar.

Ki-ka: Tiga Founder Cha Co (Vicky G Saputra, Myra Suraryo, dan Willya Suwito)
Ki-ka: Tiga Founder Cha Co (Vicky G Saputra, Myra Suraryo, dan Willya Suwito)

“Budaya Indonesia itu sejatinya adalah budaya minum teh. Orang Indonesia itu minumnya teh. Minum kopi dan minum air mineral pun baru setelah berakulturasi dengan budaya Barat," ujar Myra Suraryo (CEO) saat membuka gerai pertama Cha Co-teh premium asli Indonesia (Pagilaran-Jawa Tengah), Senin (20/10/2025) di Mal Taman Anggrek lantai 4, Jakarta Barat seraya menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya ini.

"Ini adalah warisan budaya minum teh di pedesaan Jogja. Teh yang menggunakan charcoal (arang) itu adalah budaya minum teh di Jawa Tengah yang sudah hampir hilang. Kalau kalian ke pedesaan di Jogja, mereka masih minum teh yang ketika tehnya panas, dimasukkan charcoal panas," cerita Myra. “Tujuannya bukan sekadar rasa, tapi untuk detoks, menyerap racun, menyehatkan lambung, dan menekan asam lambung,” terang Myra, menegaskan fungsi arang yang bersumber dari Sukabumi ini sepenuhnya untuk kesehatan pencernaan.

Tak hanya sekadar penyegar dahaga, lanjut Myra, dengan campuran berbagai rempah alami, minum teh bisa menjadi solusi bagi kesehatan mental dan berbagai suasana hati (mood).

“Karena berbeda dengan kopi, teh pun dapat diminum dari sore hingga malam hari sebab teh bersifat menenangkan (calming),” timpal Willya Suwito yang juga Founder Cha Co.

"Tidak banyak yang tahu, bahwa ternyata kebun teh terbesar dan tertua di Asia yang benar-benar single origin (berasal dari satu perkebunan) adanya di Indonesia, yaitu di Pagilaran, Jawa Tengah," ungkap Myra.

Kebun teh Pagilaran memiliki usia yang menakjubkan, mencapai 180 tahun. Selama ini, Pagilaran dikenal sebagai pemasok white label, dimana tehnya menjadi campuran rahasia bagi banyak merek teh global yang sangat mahal. "Teh itu juga makin tua, kualitasnya makin tinggi. Teh-teh mendunia yang sangat mahal itu, di belakangnya adalah campuran dari Pagilaran,” seru Myra.

Dengan mengangkat Pagilaran, Myra tidak hanya menawarkan kualitas premium – yang setara dengan konsep affordable luxury (kemewahan yang terjangkau) – tetapi juga mewarisi budaya dan memberikan dampak sosial. Mendukung ribuan pekerja komunitas Pagilaran yang telah turun temurun mengabdikan diri di kebun tersebut.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Sehatkan Lambung hingga Serap Racun: Warisan Budaya Minum Teh Charcoal dan Perkebunan Berusia 180 Tahun
img
Dari Hobi Jadi Prestasi, Amagra Penyanyi Remaja Berbakat Hadirkan Single Baru
img
Bulan Kopi Internasional: Merayakan dengan Seni Latte dan Dukungan untuk Petani Lokal
img
Cuti Habis dan Tidak Ada Libur Nasional? Jangan Khawatir, Ide Short Escape Ini Bisa Jadi Jawaban Healing Singkat-mu!