

Siap Cetak Gelombang Talenta Kreatif untuk Industri yang Menggeliat

Industri creative business bagaikan lokomotif yang menarik gerbong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan kancah global. Mulai dari Visual Communication Design (DKV) yang memukau, animasi yang menghidupkan imajinasi, tren fashion yang dinamis, hingga inovasi di ranah film, media digital, dan teknologi kreatif, sektor ini terus menunjukkan geliat yang luar biasa.
Namun, di balik gemerlap peluang tersebut, tersimpan tantangan krusial: jurang pemisah antara dahaga industri akan talenta kreatif yang siap tempur dan ketersediaan lulusan yang memiliki kompetensi relevan.
Kebutuhan industri saat ini jauh melampaui sekadar ide-ide brilian. Perusahaan-perusahaan kreatif mendambakan individu yang tidak hanya kaya imajinasi, tetapi juga piawai dalam berpikir strategis, mahir dalam penguasaan teknologi terkini, serta memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika pasar global yang terus berubah.
Dalam konteks inilah, peran institusi pendidikan tinggi menjelma menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang benar-benar selaras dengan denyut nadi kebutuhan industri.
Menyadari urgensi ini, BINUS Alam Sutera mengambil langkah proaktif untuk memperkuat posisinya sebagai inkubator bagi para calon bintang di industri kreatif masa depan. Sebuah komitmen nyata diwujudkan melalui acara Media Gathering bertajuk: “BINUS Alam Sutera Siap Mencetak Talenta Berkualitas untuk Berkarier di Industri Creative Business”.
"Menghadapi ketidakstabilan ekonomi, daya beli yang melemah, serta meningkatnya pengangguran di sektor manufaktur, kami hadir dengan solusi pendidikan terintegrasi yang mampu menjawab kebutuhan industri. Salah satu keunggulan kami adalah program percepatan studi yang memungkinkan mahasiswa lulus dalam waktu 2,5 tahun,” kata Prof. Dr. Lim Sanny, S.T., M.M., selaku Direktur Kampus saat Media Gathering pada Kamis, 10 April 2025 di Lab Fashion di kawasan Alam Sutera, Tangerang.
Tidak hanya fokus pada kurikulum, kampus ini juga menyediakan berbagai laboratorium tematik seperti Lab Fashion, Lab Film, Lab Food Technology, hingga lab interdisipliner yang dirancang sesuai pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan kebutuhan pasar. Lingkungan kampus yang kolaboratif ini mendorong mahasiswa untuk terus mengeksplorasi ide dan mengembangkannya menjadi karya yang aplikatif dan siap pakai.
“Industri kreatif membutuhkan SDM yang tidak hanya andal secara teknis, tapi juga memiliki pengalaman lintas disiplin. Pendekatan kami menjawab kebutuhan tersebut,” pungkas Prof. Dr. Lim Sanny.