Tiga Jenis Klaim Kanker Tertinggi, Ketahui Gejalanya untuk Deteksi Sejak Dini

Novita Sari - Jumat, 23 Agustus 2024
Tiga kasus kanker tertinggi adalah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru-paru. Foto: Ist
Tiga kasus kanker tertinggi adalah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru-paru. Foto: Ist
A A A

Gaya hidup tidak sehat, sudah pasti menimbulkan konsekuensi kesehatan yang penuh risiko di masa depan. Salah satu penyakit yang turut dipengaruhi oleh gaya hidup adalah kanker. Penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab angka kematian tertinggi di seluruh dunia, bahkan International Agency for Research on Cancer (IARC) di tahun 2024 telah memperkirakan kasus kanker akan meningkat dua kali lipat sampai 35 juta diagnosis dalam dua dekade yang akan datang. IARC juga menggambarkan kondisi ini sangat mungkin terjadi jika melihat perubahan lifestyle generasi saat ini dan juga kondisi lingkungan yang semakin tidak sehat.

Berdasarkan catatan Global Burden of Cancer Study dari World Health Organization terakhir di tahun 2020, tiga kasus kanker tertinggi adalah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru-paru. Sementara di semester I 2024, Allianz Life juga mencatat kanker payudara sebagai kasus klaim kanker tertinggi, diikuti oleh kanker paru-paru, dan kanker usus besar sebagai dua kasus klaim kanker tertinggi selanjutnya. Hingga Juni 2024, mereka bahkan telah membayarkan santunan perlindungan penyakit kritis (rider unit link) untuk lebih dari 700 kasus klaim dan membiayai pengobatan untuk lebih dari 7.000 kasus klaim kanker.

Meskipun termasuk penyakit yang sering menjadi momok, penyakit kanker masih bisa disembuhkan, terutama jika sudah diketahui sejak dini. Kisah sukses para penyintas kanker juga sudah sering terdengar, misalnya penyanyi Ari Lasso yang pernah didiagnosis penyakit kanker dan kemudian melakukan pengobatan, Vidi Aldiano yang tengah menjalani pengobatan kanker di sela-sela kesibukannya, penyanyi senior Titiek Puspa yang juga pernah didiagnosa mengidap kanker serviks dilanjutkan dengan menjalani perawatan intensif dan tindakan kemoterapi hingga dinyatakan sembuh.

Namun demikian, biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan, cukup membebani kondisi finansial. Untuk pengobatan penyakit kanker, biaya kemoterapi bisa diperkirakan seharga jutaan rupiah untuk sekali kemoterapi. Namun, metode ini harus dilakukan secara berkelanjutan tergantung dari jenis penyakit yang diderita. Hal ini juga sewaktu-waktu dapat dipengaruhi dengan adanya kenaikan biaya kesehatan di Indonesia setiap tahunnya.

Untuk itu, proteksi kesehatan perlu dimiliki sedini mungkin, bahkan pada saat kondisi masih prima.

Selain mempersiapkan proteksi kesehatan sedini mungkin, hal yang paling harus dilakukan adalah deteksi dini. Pentingnya melakukan deteksi dini sangat dibutuhkan untuk menghindari semakin besarnya risiko penyakit dan kecilnya tingkat kesembuhan.

Setiap penyakit kanker memiliki tanda-tanda yang khas. Melihat tingginya kasus klaim ketiga jenis penyakit kanker tersebut, Head of Claim Support and Data Analytics Allianz Life Indonesia, dr. Tubagus Argie Sunartadirdja (dr. Argie), memberikan tips khusus untuk mendeteksi gejala kanker sejak dini.

Kanker Payudara

Tanda yang paling jelas pada stadium awal adalah munculnya benjolan di payudara. Benjolan bisa keras atau lunak, tapi tidak menyakitkan. Lalu terjadi pembengkakan payudara baik sebagian atau keseluruhan. Pada stadium lanjut, kulit payudara berubah warna menjadi seperti warna kulit jeruk, keluar cairan bukan ASI dari puting yang berwarna kuning, cokelat, merah atau bening.

Kanker Paru-paru

Penderita kanker paru-paru pada tahap awal biasanya mengalami batuk yang tidak bisa disembuhkan lebih dari empat minggu. Dahak berwarna karat atau merah karena ada darah, sesak napas, dada terasa nyeri saat mengambil napas dalam atau sewaktu batuk.

Kanker Usus

Ciri-ciri serangan kanker usus adalah diare atau susah buang air besar (BAB) selama lebih dari empat minggu tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati. Ketika BAB ada darah di tinja atau terjadi perdarahan yang keluar melalui anus. Bersamaan itu, berat badan berkurang terus menerus.

”Kanker merupakan penyakit sillent killer yang penyebarannya seringkali tidak dirasakan. Hal inilah yang sering tidak mendapat perhatian dari orang-orang untuk melakukan pengecekkan kesehatan khususnya untuk mendeteksi penyakit kanker sedari dini. Kenali tanda-tandanya sedari dini. Penyakit kanker yang terlambat dicek, akan membawa risiko yang lebih besar dan semakin memperkecil persentase kesembuhannya,” tutup dr. Argie.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
BKGN 2024: Teknologi AI Denta-Scan Lengkapi Konsultasi Gigi Online “Tanya Dokter Gigi”
img
Faktanya; BPA di Air Galon Tidak Terbukti Menyebabkan Gangguan Kesehatan!
img
Lebih dari Sekadar Protein, Tips Gaya Hidup Sehat ala Atlet
img
Waspada Darurat Kasus Monkeypox di Indonesia: Simak Tips Pencegahan dan Lakukan Perlindungan!