ads

Unjuk Gigi dengan Pabrik Canggih, Genjot Produksi Alat Kesehatan Nasional untuk Bidik Pasar Domestik dan Internasional

Novita Sari - Jumat, 25 April 2025
Ki-ka: Andi Widjaja, dr. Lucia Rizka Andalusia-Direktur Jenderal Alat Kesehatan & Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI, Cristina Sandjaja, dan dr. Gunther Gorka. Foto: Novi
Ki-ka: Andi Widjaja, dr. Lucia Rizka Andalusia-Direktur Jenderal Alat Kesehatan & Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI, Cristina Sandjaja, dan dr. Gunther Gorka. Foto: Novi
A A A

Bagian dari Prodia Group, PT Prodia Diagnostic Line (Proline), meresmikan pabrik barunya di Kawasan Industri Jababeka III, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 25 April 2025. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi alat kesehatan hingga empat kali lipat.

Peresmian ini sebagai wujud komitmen untuk mendukung kemandirian produksi alat kesehatan nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta memenuhi kebutuhan dalam negeri dan berpotensi untuk ekspansi global.

Fasilitas baru ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan dihadiri oleh berbagai pihak penting.

Peningkatan kapasitas produksi mencakup berbagai lini produk seperti kimia klinik, hematologi, rapid test, instrumen diagnostik, serta penambahan fasilitas untuk biomolekuler. Proline, yang sahamnya sebagian dimiliki oleh Prodia, optimis langkah ini akan memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan dan memperkuat ekosistem kesehatan Indonesia.

Founder & Komisaris Utama Proline, Andi Widjaja, mengatakan, fasilitas produksi baru ini merupakan salah satu ide untuk semakin mendorong kemandirian produksi alkes dan reagen buatan dalam negeri. “Dengan diresmikannya fasilitas produksi baru ini, kami optimis dapat berkontribusi terhadap permintaan alkes dan reagen yang terus meningkat setiap tahun sehingga rantai pasokan fasilitas kesehatan akan kebutuhan alkes dari dalam negeri tetap dapat terjaga. Disisi lain, kami juga siap berkontribusi mengamankan jumlah produksinya untuk mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis dari pemerintah yang membutuhkan alkes dan reagen dalam jumlah banyak,” jelas Andi.

Ki-ka: Liana Kuswandi, Andi Widjaja, Cristina Sandjaja, dan Gunther Gorka. Foto: Novi
Ki-ka: Liana Kuswandi, Andi Widjaja, Cristina Sandjaja, dan Gunther Gorka. Foto: Novi

Direktur Proline, Cristina Sandjaja, menyampaikan, “Dengan perluasan fasilitas ini, kami dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk berbagai lini, termasuk Kimia Klinik, Hematologi, Rapid Test, dan Instrumen Diagnostik. Saat ini, produk kami telah digunakan oleh lebih dari 7.000 fasilitas Kesehatan, baik pemerintah maupun swasta termasuk puskesmas, rumah sakit, dan klinik di seluruh Indonesia. Kami terus memperkuat komitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi buatan lokal yang mampu menjangkau lebih banyak fasilitas kesehatan.”

Ia juga menambahkan bahwa fasilitas produksi baru ini mampu mendongkrak peningkatan produksi berbagai lini, seperti pada produk Kimia Klinik yang naik 3 kali lipat menjadi 960.000 kit per tahun, Rapid Test meningkat 4,5 kali lipat menjadi 22,5 juta tes, dan instrumen naik 4 kali lipat menjadi 4.000 unit per tahun, serta penambahan fasilitas baru untuk biomolekuler dengan kapasitas hingga 5 juta tes per tahun.

Target jangka panjangnya adalah memenuhi kebutuhan seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia serta memperluas penetrasi pasar ekspor hingga 20% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menyampaikan bahwa langkah ini diyakini akan memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan. “Kami percaya bahwa pengembangan ini akan memberikan nilai strategis dan berdampak positif bagi pertumbuhan kami berdua,” ujar Liana. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar kedua perusahaan ini untuk memperkuat ekosistem kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Günther Gorka selaku CEO DiaSys Diagnostic Systems GmbH, mitra global Proline, turut mengapresiasi langkah ekspansi ini dalam menyediakan alkes dan reagen berstandar internasional di Indonesia. Ia berharap fasilitas baru ini mendorong mereka menjadi pemain kunci di pasar dalam dan luar negeri, serta siap mendukung inovasi untuk memajukan industri alat kesehatan nasional.

Mereka telah menjadi pionir produsen alkes dan reagen yang mengacu pada standar mutu nasional dan internasional. Hal ini dibuktikan dari penayangan Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) untuk reagen kimia klinik di e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak tahun 2015, dengan TKDN sebesar 42,10%-55,85%.

Untuk terus mendorong peningkatan TKDN di atas 40%, mereka berupaya memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal, khususnya untuk bahan non-enzim dan bahan kemas, serta memproduksi sendiri komponen berbahan metal untuk seluruh instrumen yang dihasilkan.

Mereka konsisten dalam menjamin kualitas produksinya melalui sertifikasi ISO 13845:2016 yang telah diperoleh sejak tahun 2013 yang mencakup keseluruhan proses dari desain, produksi hingga manufaktur dan terus diperbaharui seiring ekspansi produk.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Unjuk Gigi dengan Pabrik Canggih, Genjot Produksi Alat Kesehatan Nasional untuk Bidik Pasar Domestik dan Internasional
img
Ternyata Mudah, Lho! 3 Cara Jitu Asmirandah Optimalkan Kepintaran Si Kecil
img
Cegah Anemia pada Ibu Hamil dan Menyusui dengan Konsumsi Suplemen Zat Besi, Vitamin, dan Mineral
img
Inisiatif Berskala Besar Diluncurkan Guna Mendorong Deteksi Dini Kanker Anak di Indonesia