ads

Bantu Mata Healing dengan Nyaman dengan Dry Eye Spa

Dwi Retno - Sabtu, 22 Februari 2025
Mengombinasikan terapi medis dan pengalaman relaksasi layaknya spa, JEC Dry Eye Spa menawarkan pendekatan baru untuk penanganan mata kering dan memberikan kenyamanan pada mata
Mengombinasikan terapi medis dan pengalaman relaksasi layaknya spa, JEC Dry Eye Spa menawarkan pendekatan baru untuk penanganan mata kering dan memberikan kenyamanan pada mata
A A A

Aktivitas keseharian sudah tak bisa lepas dari penggunaan perangkat elektronik berlayar; dari televisi, komputer hingga ponsel pintar. Risiko mata kering kian mengancam! Penanganannya mesti segera, karena dampaknya bisa merusak permukaan mata - dari yang bersifat ringan hingga berat, temporer bahkan permanen.

Memahami situasi tersebut, eye care leader di Indonesia, melalui salah satu cabangnya, RS Mata JEC @ Kedoya meluncurkan layanan terbaru, Dry Eye Spa. Mengombinasikan terapi medis dan pengalaman relaksasi layaknya spa, Dry Eye Spa menawarkan pendekatan baru untuk penanganan mata kering dan memberikan kenyamanan pada mata dengan segera! Cabang Kedoya menjadi rumah sakit mata pertama di Indonesia yang memiliki layanan berkonsep ini.

Ketua Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM menyampaikan, “Perubahan gaya hidup pada era digital sangat mempengaruhi kesehatan mata. Screen time yang sangat intensif dengan durasi yang panjang membuat perubahan dinamika mata dalam berkedip, seperti frekuensi yang berkurang atau proses berkedip yang tidak sempurna. Kondisi ini dapat meningkatkan kekeringan permukaan mata yang seiring waktu berpotensi memulai siklus dry eye.” 

Pada 2024 lalu, laporan “Revealing Average Screen Time Statistics” dari Backlinko menunjukkan bahwa rata-rata waktu tatap layar atau screen time masyarakat Indonesia mencapai 7 jam 38 menit per hari. Di samping waktu tatap layar yang berlebih, faktor eksternal seperti paparan AC dan polusi udara terus menerus turut memperburuk kondisi mata. Penyandang mata kering diprediksi terus bertambah, sebab sangat mungkin mereka tidak sadar sedang mengalami dry eye.

Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menyebut prevalensi mata kering secara global berkisar 5 s.d. 50 persen, sedangkan di Asia Tenggara berada pada kisaran 20 s.d. 52,4 persen. Di Indonesia, prevalensi mata kering mencapai 27,5 persen. Di jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics sendiri, sepanjang dua tahun terakhir saja (2023-2024), telah menerima kunjungan lebih dari 72.000 pasien mata kering.

Bersifat multifaktorial, dry eye merupakan penyakit atau kelainan pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan dan kestabilan komponen air mata, serta kerusakan atau peradangan pada permukaan mata. Gejala yang dirasakan penderita dry eye umumnya dimulai dengan mata yang tidak nyaman - seperti mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, muncul kotoran, terasa lengket, serta kerap mengucek mata. 

Selain screen time berlebihan dan keadaan lingkungan (berdebu, kering, berangin, berpolusi udara dan banyak asap rokok), beberapa faktor risiko lainnya yang memicu mata kering, termasuk berusia di atas 50 tahun, khususnya perempuan pasca-menopause, memiliki riwayat operasi mata/penyakit lain yang dapat memicu dry eye, menggunakan obat-obatan tertentu, baik obat oral maupun obat tetes mata; mengenakan lensa kontak; dan menderita penyakit metabolik - seperti diabetes melitus.

“Kehidupan modern telah memaksa mata untuk bekerja dalam kondisi yang tidak alami. Karenanya mata membutuhkan rehat yang optimal. Peluncuran Dry Eye Spa tidak hanya berfokus pada penanganan mata kering secara medis - yang menjadi keunggulan utama, tetapi juga menawarkan relaksasi layaknya spa yang memberikan kenyamanan pada mata dengan segera. Pendekatan ini selaras menjawab kebutuhan masyarakat masa kini yang padat rutinitas dan membutuhkan jeda untuk mengistirahatkan diri. Organ mata pun demikian. Dry Eye Spa, bantu mata healing dengan nyaman!” lanjut Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM. 

JEC Dry Eye Spa memberikan layanan mata kering secara komprehensif. Sebelum penentuan tindakan terapi, pasien akan ditangani tim medis ahli dan dokter sub spesialis dry eye terlebih dahulu. Setelah pemeriksaan menyeluruh, pasien akan mendapatkan terapi menggunakan alat steam atomizer, berupa masker mata berteknologi terdepan. Steam atomizer akan menghasilkan getaran ultrasonic untuk meng-atomisasi larutan khusus, kemudian mengubah kandungannya menjadi molekul halus berupa droplet - yang mampu meresap ke permukaan mata. Mata pasien seolah merasakan sensasi sejuk yang memberikan kenyamanan secara langsung.

“Dry Eye Spa tidak hanya membantu mengatasi gejala mata kering seperti mata mengganjal atau berpasir, hingga nyeri atau perih, tetapi juga menjaga kelembaban alami mata. Terapi rutin setiap dua pekan sangat membantu untuk mencegah memburuknya dry eye sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup sehari-hari,” tambah Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM.

Layanan terbaru Dry Eye Spa ini merupakan bagian dari fasilitas terpadu mata kering. Diperkuat fasilitas yang lengkap dan teknologi modern, sentra ini  menawarkan layanan menyeluruh bagi pasien mata kering; mulai tahapan edukasi dan konsultasi, diagnostik, serta tindakan medis unggulan lainnya. Dari sumber daya manusia, sentra Dry Eye Service di RS Mata ini diperkuat dokter mata yang telah mendalami sub spesialisasi dry eye.

Pemeriksaan mata kering meliputi: Dry Eye Questionnaire, Schirmer Test (menilai volume air mata), Tear Break Up Time/TBUT (menilai stabilitas air mata), Ocular Surface Staining (menilai derajat peradangan), Meibography (menilai kondisi kelenjar Meibom di kelopak mata), dan keratograph (alat bantu pemeriksaan yang digunakan untuk menilai permukaan mata serta stabilitas lapisan air mata).

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, tim ahli akan memberikan penanganan yang sesuai. Mulai dari artificial tears substitute/lubricants hingga punctal plug pada kondisi berat untuk mengatasi volume air mata yang kurang; pemberian anti-inflamasi dan antibiotik tetes mata maupun orang untuk mengatasi peradangan dan kemungkinan infeksi pada mata; pemberian autologous serum tetes mata untuk memperbaiki permukaan mata yang mengalami kerusakan, serta terapi Intense Pulse Light (IPL) untuk memperbaiki kualitas lapisan minyak air mata, dan yang terbaru, Dry Eye Spa.

“Peluncuran Dry Eye Spa semakin memperkuat solusi komprehensif kami bagi pasien yang mengalami gangguan mata kering. Melalui Dry Eye Spa, kami berupaya menciptakan pendekatan baru perawatan mata kering yang nyaman dan menenangkan bagi pasien. Dengan suasana yang lebih santai, diharapkan pasien merasa rileks selama menjalani terapi sehingga hasil perawatan menjadi lebih optimal,” tutup Dr. Jenny Darmawan, MARS, selaku Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Mata JEC @ Kedoya.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Perhompedin Jakarta Gelar Seminar Awam Deteksi Dini dan Penyintas Kanker untuk Edukasi Masyarakat
img
Peringatan Hari Penyakit Tropis Terabaikan 2025, Menuju Indonesia Bebas Kusta
img
Air Mineral Murni dengan 7 Tahap Nano Purifikasi, Pilihan Sehat untuk Keluarga
img
Bantu Mata Healing dengan Nyaman dengan Dry Eye Spa