ads

Berkolaborasi dengan Maudy Koesnaedi, Jenama Kain Tradisional Ini Hadirkan Kebaya Kutu Baru Dalam Interpretasi Pesona Keindahan Bali yang Bersahaja

Dwi Retno - Selasa, 04 Februari 2025
Sarwa Prani, kolaborasi apik Menggah Agung dan Maudy Koesnaedi (Foto : Ist)
Sarwa Prani, kolaborasi apik Menggah Agung dan Maudy Koesnaedi (Foto : Ist)
A A A

Bertajuk “Sarwa Prani”, Menggah Agung sebuah jenama kain tradisional Indonesia yang berasal dari Gianyar, Bali bersama Maudy Koesnaedi, aktris dan public figure yang dikenal di dunia layar kaca dan layar lebar yang juga pecinta budaya meluncurkan produk kolaborasi terbaru untuk mengawali tahun 2025.

Maudy, yang kini telah memutuskan untuk menjadikan pulau Bali sebagai rumah dan tempat ia melabuhkan hatinya ingin menjadikan budaya dan alam Bali sebagai inspirasi utama dalam proses kreatif penciptaan koleksi kolaborasi ini. Maudy yang sering tampil dalam balutan busana khas dan wastra Indonesia merasa semakin terpikat pada budaya serta keindahan Bali, dan tentu saja berbagai wastra Bali.

Pemilik sekaligus Creative Director Menggah Agung, Hastosa mengatakan, “Kami sangat mengagumi sosok Maudy yang bersahaja dan sederhana, namun tetap bisa membawa keanggunan serta elegansi budaya Indonesia, yang menjadi DNA kami.” Menggah Agung sendiri merupakan produsen kain Bali mulai dari tênue, batik dan kebaya yang telah berdiri sejak 2012, dan terus menghadirkan pesona kecantikan wastra yang dihadirkan dalam warna-warna memikat serta motif yang beragam.

Tajuk “Sarwa Prani” sendiri memiliki makna ‘seluruh kehidupan di dunia ini’. Menjadi judul dari kolaborasi apik Menggah Agung dan Maudy Koesnaedi, selaras dengan motif kain batik metode cap yang menggambarkan keindahan alam hutan serta flora di Bali. Pada produk kolaborasi spesial ini, Menggah Agung juga menggunakan teknik Prada, yaitu melukis dengan tinta emas, untuk memberikan detail mewah serta elegan.

Selain kain batik, pada koleksi Sarwa Prani juga menghadirkan kebaya, terinspirasi dari siluet kebaya kutu baru, dengan sentuhan desain struktural yang menyerupai gapura pada bagian dada. Tiga sudut gapura tersebut melambangkan Tri Hita Karana, yang mengambil filosofi Bali tentang hubungan antara manusia, alam dan Sang Pencipta. Koleksi kebaya Sarwa Prani memiliki siluet yang tegas, namun tetap menonjolkan sisi feminin yang khas, dengan bagian pinggang yang fit ala kebaya Bali. Dengan detail gapura yang dihadirkan, memungkinkan kebaya dipakai baik tanpa aksesoris maupun dengan sebentuk bros atau kalung yang cantik. Kebaya kutu baru Sarwa Pani hadir dalam pilihan warna merah marun yang klasik, biru tua modern, coklat membumi, serta hitam nan megah.

Dalam kolaborasinya ini, Maudy merasa sangat excited, “Saya berharap kebaya Sarwa Prani dapat menjadi pilihan pakaian wanita Indonesia, yang mencitrakan budaya serta keanggunan dalam sehelai pakaian. Kebaya ini nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari, baik untuk kesempatan formal maupun aktivitas kasual.”

Koleksi Kebaya dan Kain Sarwa Prani dapat diperoleh dalam set lengkap maupun terpisah pada tanggal 5 Februari 2025 di pameran INACRAFT, yang akan hadir di JCC Senayan, Jakarta. Produk - produk tersebut juga dapat diperoleh secara online di akun Instagram resmi Menggah Agung dan secara langsung di workshop Bali.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Inovasi K-Beauty: Perawatan Kulit Sehat Berbasis Vegan yang Efektif dan Ramah Lingkungan!
img
Berkolaborasi dengan Maudy Koesnaedi, Jenama Kain Tradisional Ini Hadirkan Kebaya Kutu Baru Dalam Interpretasi Pesona Keindahan Bali yang Bersahaja
img
Tren Kuliner 2025: Kombinasi Rasa yang Unik dengan Tampilan Instagramable
img
Sepatu Ikonis Warnai Kolaborasi Musik Dan Sportstyle, Sambut Kreativitas Dan Gaya Hidup Aktif Anak Muda Indonesia