Bryan, Siswa SMA, Ciptakan Lampu Jalan Bertenaga Surya yang Ramah Lingkungan
Bikin kagum! Bryan Rasya Kambuno (17 tahun) Siswa BINUS School Kelas XII, Vida Bumiwedari, Padurenan, Kec. Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil menciptakan lampu untuk penerangan jalan dengan menggunakan tenaga surya (Matahari).
Bryan biasa ia disapa, siswa kelas 12 ini berhasil mewujudkan mimpi besarnya untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Melalui proyek penelitiannya, Bryan berhasil mengembangkan lampu jalan tenaga surya yang kini menerangi area parkir sekolah.
Inovasi ini tidak hanya memberikan pencahayaan yang ramah lingkungan, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam mengatasi permasalahan energi dan lingkungan.
Dari Mimpi Kecil Menjadi Kenyataan
Ketertarikan Bryan pada energi terbarukan dimulai sejak kecil. “Sejak kelas 2 Sekolah Dasar, aku selalu penasaran dengan cara kerja alam dan bagaimana energi dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari,” ujar Bryan saat ditemui di sekolahnya pada Rabu, 30 Oktober 2024. Sejak saat itu, Bryan pun mulai menggali informasi tentang berbagai sumber energi alternatif, seperti tenaga surya, angin, dan nuklir.
Namun, dari sekian banyak pilihan, Bryan akhirnya memutuskan untuk fokus pada energi surya. Menurutnya, potensi energi Matahari di Indonesia sangat besar dan teknologi panel surya semakin berkembang pesat. Dengan dukungan penuh dari sekolah, Bryan memulai penelitiannya dan merancang prototipe lampu jalan tenaga surya.
Proses Panjang Menuju Sukses
Proses pembuatan lampu jalan tenaga surya tidaklah mudah. Bryan harus melalui berbagai tahap penelitian, percobaan, dan pengembangan. Beruntung, ia memiliki mentor yang sangat mendukung, yaitu Bapak Nugroho Ponco Sumanto, guru sains dan juga Bapak Abdul Khalim, staff Building Management di sekolahnya.
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya empat buah lampu jalan tenaga surya berhasil dipasang di area parkir BINUS SCHOOL Bekasi. Lampu-lampu ini tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga sebagai simbol komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan energi terbarukan dan pelestarian lingkungan.
Lampu-lampu ini tidak perlu dihubungkan ke listrik, karena bisa menyala sendiri dengan bantuan sinar Matahari. Bahkan Bryan pun memeragakan bagaimana menyalakan lampu-lampu tersebut melalui ponselnya.
Dengan adanya lampu ini, sekolah Bryan menjadi lebih hemat energi. Selain itu, lampu ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi.
Ibu Maria Karah, sang Kepala Sekolah, sangat bangga dengan prestasi Bryan. "Bryan adalah contoh siswa yang kreatif dan peduli lingkungan," pujinya.
Manfaat Lampu Tenaga Surya
Penggunaan lampu jalan tenaga surya memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
- Mengurangi emisi karbon: Dengan mengandalkan energi matahari, penggunaan listrik dari jaringan PLN dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini berdampak pada penurunan emisi karbon yang merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim.
- Hemat biaya: Penggunaan energi matahari untuk penerangan dapat menghemat biaya operasional sekolah dalam jangka panjang.
- Meningkatkan kesadaran lingkungan: Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan masyarakat sekitar tentang pentingnya energi terbarukan dan pelestarian lingkungan.
“Kami berharap, keberhasilan Bryan dalam mengembangkan lampu jalan tenaga surya menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya. Sekolah berharap bahwa proyek ini dapat menjadi pemicu bagi lahirnya inovasi-inovasi baru di bidang energi terbarukan. Selain itu, sekolah juga akan terus mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada lingkungan,” ujar Bapak Abdul Khalim yang mendampingi Bryan saat sesi wawancara dengan media.
Dari Bryan kita dapat belajar bahwa setiap individu, tidak peduli seberapa muda usianya, dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif bagi lingkungan. Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari lingkungan sekitar, mimpi besar dapat menjadi kenyataan.