

Bukan Soal Langsing atau Kurus, Buktikan Percaya Diri Dimulai dari Tubuh yang Sehat

Percaya diri bukan tentang tubuh sempurna. Ia lahir dari rasa kuat yang datang dari dalam, juga dari tubuh yang sehat, pikiran yang tenang, dan hati yang tahu nilai dirinya.
“Kami ingin perempuan memaknai cantik bukan cuma dari satu bentuk tubuh, tapi dari keberagaman dan tubuh yang sehat. Percaya diri itu lahir dari dalam, dari tubuh yang kuat dan pencernaan yang sehat,” ungkap Fanny Kurniati, President Director PT. Bintang Toedjoe.
“Slay bukan sekadar gaya atau pose di depan kamera. Slay adalah akronim dari Self-love, Learning, Attitude, dan You must be confident,” tandas Fanny.
Dalam bahasa gaul modern, Slay berarti melakukan sesuatu dengan sangat baik, mengesankan, atau sempurna. Kata ini digunakan untuk memuji penampilan, keterampilan, atau prestasi seseorang, seringkali dengan gaya yang penuh percaya diri.
Mendorong perempuan Indonesia untuk melihat kecantikan bukan sebagai sesuatu yang harus dicapai, tapi sesuatu yang sudah mereka miliki, tinggal dirawat, disyukuri, dan dirayakan.
“Berani tampil sesuai identitas diri di media sosial itu bukan hal mudah. Tapi kita harus memberi ruang aman bagi perempuan untuk saling mendukung dan menunjukkan bahwa slay itu bukan cuma soal penampilan, tapi juga tentang kesehatan dan kepercayaan diri yang kuat dari dalam,” ujar Karina Nadila, Putri Indonesia Pariwisata 2017.
Mengubah Cara Pandang
Para perempuan haruslah mengubah dan menantang standar kecantikan sempit yang sering memicu tren diet ekstrem.

Yakini bahwa setiap tubuh berbeda-beda dan justru disanalah letak keindahannya. Dengan perspektif ini, cantik dan percaya diri tidak lagi diukur dari bentuk tubuh, tapi dari kesehatan dan keseimbangan tubuh itu sendiri.
Untuk tampil percaya diri, tubuh pun perlu dirawat dari dalam. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan serat harian.
“Kami ingin menginspirasi perempuan Indonesia untuk terus berdaya, kreatif, dan percaya diri menampilkan versi terbaik dirinya. Karena pesona sejati dimulai dari dalam,” jelas Fanny.
Yuk, berhenti membandingkan diri dan mulai merayakan keberadaan. Bahwa cantik tidak harus sama, dan percaya diri bukan hasil dari penampilan luar, melainkan keseimbangan antara tubuh yang sehat dan jiwa yang bahagia.
“Karena pada akhirnya, every body deserves to slay, dengan caranya sendiri,” pungkas Fanny Kurniati.