

Cerita Caca Tengker Tentang Gula dan Si Kecil: Ketika Manis Berubah jadi Tantrum

Pernahkah Moms mengalami momen "goyah" ketika si kecil merengek meminta makanan tertentu yang bisa berdampak tidak baik pada si kecil? Rasanya sulit sekali menolak, apalagi kalau kita sedang sibuk atau ingin menikmati waktu luang bersama teman-teman. "Ya sudah deh, biar tenang. Dan mamanya juga bisa tenang." Namun, apa yang terjadi setelahnya?
Hal itu ternyata juga dialami oleh Caca Tengker, seorang psikolog yang juga ibu 2 orang putri. "Bagi sebagian anak, termasuk anak saya, dampak gula (makanan manis) bisa cukup mengejutkan. Setelah mengonsumsi gula, mereka cenderung menjadi lebih emosional dan gampang tantrum," kisah Caca di acara press launch, Kamis 19 Juni 2025 di Urban Forest Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan.
Mengapa anak-anak Caca menjadi tantrum saat makan gula? Anak-anak secara alami memiliki energi yang besar. Ketika energi ini ditambahkan dengan asupan gula, ibaratnya seperti menyulut korek api pada bahan bakar yang sudah melimpah. Energi yang berlebihan ini, jika tidak disalurkan melalui aktivitas fisik yang cukup, dapat berubah menjadi rasa kesal yang meluap-luap.
Ya, dampak gula pada anak tidak hanya berhenti pada tantrum. Kualitas tidur mereka bisa terganggu, menjadi tidak nyenyak, dan mereka jadi lebih mudah marah. Ini adalah siklus yang bisa melelahkan bagi orangtua dan anak itu sendiri.
"Saya sendiri mencoba memberikan pemahaman kepada anak-anak saya. "Mbak Ansara, Aruni, tahu kan kalau habis makan gula nanti jadi gampang kesal?" Pertanyaan ini sering saya ajukan, diikuti dengan pertanyaan tentang konsekuensi jika mereka mudah kesal. "Ibu, konsekuensi melulu?" terkadang mereka protes. Tapi saya selalu menjelaskan, "Ya iya, begitu Nak. Sampai dewasa kita semua ada konsekuensi," kata Caca tertawa.
Bagi anak-anak Caca, gula memang sangat sensitif. Oleh karena itu, ia berusaha keras untuk mengurangi konsumsi gula mereka secara signifikan. Tentu saja, ada kalanya kita lengah atau dalam situasi kritis dimana sedikit gula tidak terhindarkan. Itu wajar, namanya juga manusia. Namun, yang terpenting adalah kesadaran dan usaha kita untuk meminimalkan paparan gula berlebihan.
Mengurangi gula memang bukan perkara mudah, tapi melihat anak-anak lebih tenang, tidur lebih nyenyak, dan jarang tantrum adalah kebahagiaan tersendiri.
Dan kini Caca makin bahagia karena ada solusinya yaitu inovasi baru Susu Formula Cair Bebelac, susu siap minum dengan kandungan DHA tertinggi dibandingkan produk sejenis yang beredar di pasaran, serat FOS:GOS, dan tanpa tambahan sukrosa (gula).

“Kami senantiasa berkomitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia melalui produk-produk nutrisi berkualitas. Didukung oleh pengalaman Nutricia selama lebih dari 100 tahun di bidang nutrisi anak dan 40 tahun riset khusus kesehatan pencernaan. Kami percaya bahwa pencernaan sehat adalah fondasi tumbuh kembang anak karena saluran cerna yang sehat turut memengaruhi daya pikir kreatif dan kemampuan bersosialisasi si Kecil. Kami memahami bahwa anak-anak masa kini, atau yang kami sebut sebagai NewGen, tumbuh di tengah era digital dan perubahan yang sangat dinamis. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan baru, baik secara fisik, kognitif, maupun sosial-emosional. Disisi lain, kemudahan dalam si kecil mendapatkan akses untuk nutrisi yang lengkap juga menjadi hal yang penting bagi para orangtua, tak terkecuali dalam varian susu yang lengkap nutrisinya ini. Untuk itu, kami berharap inovasi terbaru ini dapat menjadi solusi nutrisi lengkap dan praktis untuk mendukung anak-anak NewGen agar tumbuh menjadi generasi hebat,” ujar Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin.
Anak-anak NewGen tidak hanya membutuhkan nutrisi untuk bertumbuh secara fisik, tetapi juga untuk mendukung fungsi otak dan menjaga kesehatan saluran cerna yang saling berkaitan erat. Kedua aspek ini berperan penting dalam membentuk kemampuan anak untuk berpikir, berinteraksi, dan mengelola emosi sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan masa depan. Di sinilah pentingnya peran orang tua dalam memahami dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak sejak dini sebagai fondasi tumbuh kembang yang optimal.
Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA menjelaskan bahwa, “Anak-anak di masa pertumbuhan aktif membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk mendukung perkembangan fisik, kognitif, dan emosional mereka. Beberapa nutrisi penting yang perlu diperhatikan antara lain DHA, yang mendukung perkembangan otak, fokus, dan kemampuan belajar anak, serta prebiotik FOS dan GOS yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus untuk mengoptimalkan kesehatan saluran cerna anak. Kesehatan saluran cerna juga berperan penting karena menjadi pusat penyerapan berbagai zat gizi penting yang dibutuhkan anak. Di usia awal kehidupan, kapasitas saluran cerna anak masih terbatas, sementara kebutuhannya akan nutrisi cukup tinggi. Karena itu, orang tua perlu kreatif dalam menyusun pola makan harian yang padat nutrisi, termasuk pemberian makanan dan minuman yang bervariasi. Bila diperlukan, susu fortifikasi dapat menjadi pilihan tambahan untuk membantu memenuhi kebutuhan makro dan mikronutrien anak secara menyeluruh.”
“Sebagai orangtua dari anak NewGen, saya merasakan tantangan pengasuhan yang semakin kompleks. Anak-anak saya tumbuh di era digital yang serba cepat, dan salah satu kekhawatiran saya adalah memastikan mereka tumbuh menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas, tapi juga berempati dan mampu bersosialisasi dengan baik. Dari pengalaman saya, orangtua perlu lebih aktif menciptakan lingkungan aman untuk memberi ruang anak bereksplorasi, serta memastikan kebutuhan dasarnya termasuk nutrisi yang terpenuhi dengan baik. Saya juga percaya bahwa penting bagi kita sebagai orangtua untuk terus belajar dan menyesuaikan pola asuh serta memenuhi kebutuhan nutrisinya sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Caca.

Meskipun anak sudah mengonsumsi makanan bergizi, beberapa mikronutrien penting seringkali belum tercukupi. Dalam hal ini, susu formula cair dapat menjadi solusi pelengkap yang tepat untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian si Kecil. “Di tengah aktivitas anak-anak NewGen yang semakin dinamis, orang tua kerap memilih susu cair karena sifatnya yang praktis dan mudah dikonsumsi kapan saja. Namun perlu diketahui, tidak semua susu cair memiliki kandungan nutrisi yang sama, hanya susu formula cair yang mengandung nutrisi esensial yang mampu mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Susu cair biasa sering kali tidak mengandung nutrisi penting tersebut, bahkan mengandung gula tambahan. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih cermat dalam memilih jenis susu cair yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak,” ujar Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH.
Head of Brand Bebelac, Anissa Ardiellaputri menyampaikan, “Melalui Susu Formula Cair ini, kami ingin menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan anak NewGen. Diformulasikan dengan kandungan DHA tertinggi dibandingkan produk sejenis di pasaran. Susu Formula Cair ini juga mengandung FOS:GOS , serta tanpa tambahan sukrosa. Selain itu, memiliki rasa creamy yang disukai anak. Lebih dari sekadar kandungan nutrisi, juga mengedepankan aspek kepraktisan untuk mendukung rutinitas para orangtua masa kini. Dengan kemasan praktis siap minum (on-the-go), Susu Formula Cair ini dapat membantu pemenuhan nutrisi si Kecil kapan saja dan dimana saja. Kami berharap inovasi ini bisa menjadi solusi pendamping orangtua dalam memberikan nutrisi terbaik, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas akal, dan cerdas sosial,” tutup Anissa.