Ciri-ciri Skin Barrier Rusak
Tanya: “Halo JFK, saya sering sekali mendengar istilah skin barrier. Apa sih itu dan apa tanda bahwa skin barrier seseorang itu rusak?” (Vanesa, Jepara)
Jawaban dr. Abelina Dini Fitria, Dpl. AAAm, MM, MARS, Dokter Kecantikan
Tinggal di negara tropis seperti Indonesia tidak lah mudah bagi kulit wanita Indonesia. Jika tidak melakukan perawatan kulit, efek negatif dari paparan sinar matahari bisa merusak skin barrier. Ini adalah istilah untuk lapisan terluar pada permukaan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari infeksi atau kondisi lain yang dapat mengganggu kesehatan kulit.
Skin barrier ini kerap menjadi permasalahan yang tidak kelihatan. Jika pelindung kulit paling luar rusak, maka sinar UV bisa cepat masuk dan merusak kulit. Inilah yang kemudian menimbulkan banyak permasalahan kulit seperti jerawat, kulit kusam, kulit kemerahan, kulit berkerut atau aging (penuaan dini).
Penyebab utama rusaknya skin barrier bagi kulit wanita Indonesia adalah cuaca yang panas. Suhu udara yang panas ini memang bisa sangat merusak skin barrier. Untuk itu, sangatlah penting untuk memberikan perlindungan kulit seperti menggunakan sunscreen.
Tanda skin barrier rusak itu bermacam-macam tergantung derajat keparahan. Kalau sudah parah, kulit biasanya jadi sensitif, mudah kemerahan, kusam. Tapi kalau derajat keparahan ringan atau masih awal, malah susah dideteksi karena tidak kelihatan. Tapi tanda ini bisa dijadikan ‘warning’, misalnya seseorang sudah memakai aneka skincare tetapi tidak berefek apa-apa pada kulitnya, atau kulit yang tadinya berminyak tiba-tiba jadi kering, atau sebaliknya kulit yang aslinya kering tiba-tiba jadi berminyak. Itu bisa jadi pertanda bahwa sebenarnya skin barrier-nya sudah rusak atau tidak sehat.
Itulah mengapa, sangat perlu dilakukan perawatan skin barrier sejak dini. Pilihlah produk skincare yang selain menyelesaikan permasalahan kulit, juga menjaga dan memperbaiki skin barrier sehingga masalah kulit lainnya dapat dicegah.