ads

Hasil Penelitian Menulis Tangan di Atas Kertas: 81 Persen Siswa SD Alami Peningkatan Literasi Dasar

Efa Trapulina - Kamis, 30 Oktober 2025
Konferensi pers pemaparan hasil riset bertajuk Pengaruh Aktivitas Menulis di atas Kertas terhadap Kemampuan Literasi Peserta Didik Sekolah Dasar yang digelar di Jakarta, Kamis (30/10) Foto: Efa
Konferensi pers pemaparan hasil riset bertajuk Pengaruh Aktivitas Menulis di atas Kertas terhadap Kemampuan Literasi Peserta Didik Sekolah Dasar yang digelar di Jakarta, Kamis (30/10) Foto: Efa
A A A

Moms, pernah nggak melihat si kecil lebih cepat mencari ikon emoji di layar tablet daripada menulis satu kalimat di buku? Di era digital seperti sekarang, anak-anak memang makin lihai mengetik di gawai, tapi makin jarang menulis tangan. Padahal, siapa sangka, kegiatan sederhana seperti menulis di atas kertas ternyata punya dampak besar bagi tumbuh kembang anak.

Ya, di tengah derasnya gelombang digital dan maraknya penggunaan AI di dunia pendidikan, aktivitas sederhana (tapi kerap dilupakan) yakni menulis tangan di atas kertas kini kembali jadi sorotan nasional? Bahkan, Presiden RI Prabowo Subianto ikut menekankan pentingnya kegiatan ini dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 20 Oktober 2025 lalu.

Beliau menyoroti menurunnya kebiasaan menulis tangan di kalangan siswa dan meminta agar pelajaran menulis tangan dikembalikan ke sekolah. Presiden juga mendorong agar Kementerian Keuangan menyediakan buku tulis gratis bagi siswa, setelah melihat banyak anak menulis dengan huruf sangat kecil karena ingin menghemat kertas.

Pesan itu ternyata sejalan dengan temuan menarik dari penelitian kolaboratif yang dilakukan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, SiDU (Sinar Dunia) dan sebuah majalah anak yang hasilnya baru saja diumumkan di Gedung Yustinus, Jakarta, hari ini (30/10) yang dihadiri oleh tenaga pendidik seperti dosen, kepala sekolah, guru, pemerintah dan awak media.  

81 Persen Siswa Meningkat Literasinya

Penelitian bertajuk “Pengaruh Aktivitas Menulis di atas Kertas terhadap Kemampuan Literasi Peserta Didik Sekolah Dasar” ini melibatkan 2.293 siswa kelas 4 dan 5 SD di Jakarta dan sekitarnya. Hasilnya? Sebanyak 81% anak yang mengikuti kegiatan menulis tangan dengan modul khusus dari Akademi Ayo Menulis mengalami peningkatan literasi yang signifikan. Tak sekadar melatih otot tangan, menulis ternyata juga membantu anak memahami bacaan, memperkuat daya ingat (mengasah otak), serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.

Penelitian Menulis Tangan di Atas Kertas Unika Atma Jaya dan SiDU

Dr. Murniati Agustian, M.Pd., Ketua Tim Peneliti dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, menegaskan pentingnya aktivitas ini. “Kami mendorong para guru, orang tua, serta pembuat kebijakan untuk memberikan ruang yang memadai bagi kegiatan menulis tangan di atas kertas di sekolah. Di tengah pembelajaran yang semakin berorientasi pada teknologi digital, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bersama agar kemajuan digital tidak menghapus keterampilan dasar yang membentuk daya pikir, konsentrasi, dan kreativitas anak,” ujarnya.

Dalam kegiatan penelitian ini, para siswa mengikuti modul Ayo Menulis —mulai dari menulis cerita pendek, membuat jurnal pribadi, hingga latihan menulis reflektif yang menstimulasi imajinasi.

Menulis tangan juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Muhammad Noor Ginanjar Jaelani, S.Pd., Ketua Sub Tim Kerja Pembelajaran, Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikdasmen, menyambut positif hasil riset ini. “Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, keterampilan menulis tangan tetap menjadi fondasi utama dalam proses belajar, karena tidak hanya melatih koordinasi motorik halus, tetapi juga memperkuat daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis anak. Kami mendukung penuh upaya kolaborasi ini,” papar Ginanjar.

Senada dengan itu, Dr. Astin Julaikhan, M.Pd., Kepala Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian Bidang SD Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, menambahkan bahwa penelitian ini bisa menjadi rujukan pembiasaan literasi di sekolah-sekolah. “Makna dari literasi bukan hanya membaca, melainkan juga menulis, khususnya menulis tangan. Penelitian ini bisa menjadi rujukan untuk sekolah-sekolah,” katanya.

Dari sisi industri sebagai produsen buku tulis, Head of Marketing Domestic Business Unit Stationery APP Group, Arif Darmawan, menyebutkan, “Kami telah menjalankan program “Ayo Menulis” sejak tahun 2017. Waktu itu skalanya masih kecil, mungkin hanya beberapa sekolah dan berlangsung seminggu. Tapi sejak pandemi COVID-19, kami mulai memperhatikan bahwa kemampuan menulis tangan anak-anak SD menurun drastis,” katanya.

Kondisi itu ternyata ia alami sendiri. “Waktu Covid, anak saya kelas 4 SD. Ketika ia menulis, hasil tulisannya sulit dibaca, bahkan oleh dirinya sendiri! Dari situ kami sadar bahwa kebiasaan menulis tangan mulai hilang,” katanya.

Kesadaran itu membuat mereka kembali menghidupkan program Ayo Menulis di tahun 2021 dan berkembang pesat. Di tahun 2023, kegiatan menulis tangan diikuti lebih dari 7.000 peserta di seluruh Indonesia dan membuat mereka meluncurkan “Akademi Ayo Menulis” berupa modul pembelajaran yang bisa digunakan guru maupun orang tua.

Nah, modul inilah yang kemudian digunakan dalam riset kolaboratif dengan UNIKA Atma Jaya. “Menulis tangan bukan hanya membentuk keterampilan motorik, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan penguasaan bahasa. Sayangnya, belum banyak penelitian di Indonesia yang secara khusus meninjau dampak menulis di atas kertas terhadap kemampuan literasi dasar siswa. Kami berharap hasil penelitian ini menjadi komitmen bersama sekolah dan pemangku kebijakan untuk terus mengembalikan kegiatan menulis dengan tangan,” tutupnya.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Hasil Penelitian Menulis Tangan di Atas Kertas: 81 Persen Siswa SD Alami Peningkatan Literasi Dasar
img
Pentingnya Daycare Bagi Ibu Bekerja
img
Berkolaborasi dengan ITB, Nyoman Anjani Ciptakan Teknologi untuk Maksimalkan Kesehatan Kulit Bayi
img
Tips Membuat Bakso Kenyal Tanpa Tambahan Bahan Kimia