Ingin Suka Matematika? Biasakan Belajar 15 Menit Per Hari!
Siapa yang menganggap pelajaran matematika itu susah, sulit, momok, menakutkan dan cap negatif lainnya? Jangan ya Kids ya! Matematika itu tidak hanya berupa angka dan rumus saja. Sebenarnya belajar matematika itu menyenangkan. Dan, bagi kalian yang menyukai matematika dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kritis, lho!
Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan, dipandang sebagai kompetisi yang hanya dapat dimenangkan oleh anak pintar. Cara belajar seragam yang selama ini diterapkan juga bisa menimbulkan tekanan dan menurunkan motivasi akibat merasa tertinggal, padahal setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Smartick Indonesia hadir untuk mengoptimalkan cara anak-anak Indonesia belajar matematika dengan menyediakan pengalaman belajar yang adaptif dan terpersonalisasi, menyesuaikan kemampuan dan ritme belajar setiap anak. “Kami percaya setiap anak berhak mendapatkan akses untuk belajar matematika yang mendukung mereka untuk berkembang sesuai dengan kecepatan mereka sendiri,” kata Kak Galih Sulistyaningra, Co-Founder dan Co-CEO Smartick Indonesia.
Kak Galih adalah seorang pendidik dengan pengalaman di STEAM Education yang juga memiliki pengalaman mengajar di SD Negeri. Setelah menyelesaikan gelar Master di University College London, ia kembali ke tanah air dan menyaksikan banyak anak mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Dengan membawa keyakinan bahwa pendidikan harus melibatkan keluarga dan masyarakat, Kak Galih tergerak untuk membangun inovasi untuk membantu anak-anak Indonesia belajar matematika. Tak sendiri Kak Galih bersama Kak Barry Cavin, yang juga telah berkarier sebagai guru, kepala sekolah, dan perancang kurikulum. Dengan latar belakang akademis yang kuat di bidang matematika dari Universitas Indonesia dan Imperial College London, Kak Barry percaya bahwa pembelajaran yang efektif memerlukan pendekatan holistik. “Matematika bukan hanya tentang angka; itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari,” katanya Kak Barry yang juga aktif membangun komunitas untuk menyebarkan cinta akan matematika.
Teknologi Smartick sendiri dirancang di Spanyol dan telah digunakan di lebih dari 190 negara di dunia dan terbukti bisa membangun kemampuan matematika anak. Dan para profesor dari Massachusetts Institute of Technology, Oakland University, dan Johns Hopkins University menyarankan menggunakan teknik ini. “Kami membawa teknologi yang telah terbukti dan menyesuaikannya untuk anak-anak Indonesia agar bisa belajar lebih nyaman dan kontekstual. Dengan tujuan untuk membiasakan anak belajar matematika melalui 15 menit latihan setiap hari, kami ingin anak-anak melihat matematika sebagai petualangan, bukan beban. Saya percaya bahwa matematika adalah alat untuk membangun karakter dan keterampilan berpikir kritis. Ini adalah langkah awal menuju generasi yang lebih baik,” kata Kak Galih.
Saat ini, Smartick Indonesia kerap aktif membagikan konten dan informasi mengenai matematika melalui akun Instagram-nya. Aplikasi sendiri akan bisa mulai digunakan oleh anak-anak Indonesia di kuartal akhir tahun 2024 ini.
“Dengan membawa tagline MatematikaUntukSemua, kami membawa kepercayaan bahwa semua anak bisa matematika dan ingin memastikan setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih potensi penuh mereka. Ini bukan hanya tentang belajar matematika, tetapi tentang membangun rasa percaya diri dan cinta akan belajar,” kata Kak Barry.