Mukjizat di Detik Kritis: Kisah Nyata Melawan Kematian dan Pentingnya Golden Hour Pasca Kecelakaan
Kisah ini menjadi pengingat pada kita tentang kerapuhan hidup dan kekuatan iman, keahlian medis, serta keajaiban waktu.
Di acara konferensi pers “A Legacy Renewed, A Future Reimagined” IHH Healthcare Singapore pada Selasa, 25 November 2025 di Royal Glasshouse-Park Hyatt Jakarta, Jl. Kebon Sirih No.17-19, Menteng, Jakarta Pusat, Haryara Tambunan, membagi kisah haru perjuangannya yang berhasil lolos dari maut setelah kecelakaan mobil dahsyat, dan bagaimana setiap jam yang berlalu menjadi penentu antara hidup dan mati.
Tepatnya pada tanggal 20 September 2023 lalu. Kejadiannya berlangsung begitu cepat. Mobil milik Hary begitu ia akrab disapa, menabrak jalur pemisah (separator) yang terbuat dari beton. Dampaknya sungguh mengerikan.
"Mobil saya itu chassisnya semua patah dari bawah. Mesin masuk ke dalam body. Saya terbentur 50 kali. Pipi kanan saya retak, sekarang pakai pen," ujar Hary mengingat-ingat.
Cedera internal yang dialami jauh lebih parah! Lambung berpindah ke paru-paru sebelah kiri. Hary mengalami perdarahan hebat dan harus menerima transfusi darah hingga 10 kantong. Kondisinya kritis, dengan tensi darah anjlok hingga 60/40.
Namun, titik terparah datang saat saturasi oksigennya tiba-tiba turun drastis, hingga menyentuh angka 18%. Pada titik ini, kesadaran Hary hilang, dan perjuangan beralih ke tangan tim medis serta keluarganya.
Pertarungan Melawan Waktu: 'Golden Hour' 60 Jam
Di tengah kondisi yang sangat kritis dan penggunaan ventilator, para dokter di Indonesia menyarankan untuk menstabilkan kondisi Hary terlebih dahulu sebelum operasi. Namun, putra-putri Hary segera mencari pendapat kedua.
Diskusi dengan dokter spesialis di Singapura mengungkapkan fakta krusial yang dikenal sebagai 'Golden Hour' untuk kasus trauma berat:
"Untuk kasus kecelakaan itu hanya 60 jam. Waktunya harus dioperasi."
Menurut dokter di Singapura, menunda operasi setelah 60 jam akan menyebabkan komplikasi dan kerusakan yang meluas ke organ-organ lain. Sementara itu, 40 jam telah berlalu sejak kecelakaan. Keputusan harus segera diambil.
Dengan keyakinan yang kuat, keluarga Hary memutuskan untuk segera menerbangkannya ke Singapura. Perjalanan dari ICU ke ambulans, dari ambulans ke pesawat, dan selama penerbangan, diwarnai kekhawatiran akan perdarahan total. Hanya dengan iman dan keajaiban, Hary berhasil mendarat dengan selamat di Mount Elizabeth Hospital (MEH).
Setibanya di RS, rombongan keluarga Hary disambut oleh sebuah tim yang sudah siaga: lima dokter spesialis—Bedah Jantung, Bedah Paru, Bedah Umum, dan Anastesi.
“Dokternya ada 5, itu yang saya sangat respectfull. Dokter-dokternya itu membuat tim sebelum kita tiba,” ujar istri Hary.
Operasi yang dilakukan sangat rumit:
- Penyusunan Ulang Organ: Mengembalikan lambung ke posisi semula dan menyusun kembali usus yang berantakan, seperti "membuat parsel" yang rapi.
- Perbaikan Diafragma: Menjahit robekan pada diafragma (sekat antara rongga dada dan perut).
- Pengeluaran Darah: Menyedot dan membersihkan semua darah yang terkumpul di dalam tubuh.
Setelah operasi, Hary diberikan suntikan morfin untuk meredakan rasa sakit agar ventilator dapat segera dilepas. Efek sampingnya, Hary sempat mengalami halusinasi—sebuah cerita yang kini menjadi anekdot penyemangat bagi keluarganya.
Kisah Hary tidak terlepas dari peran rumah sakit yang telah melayani keluarga Indonesia selama lebih dari 45 tahun tersebut.
Pengalaman Hary, yang sempat kebingungan dengan suasana rumah sakit saat sadar, ternyata bertepatan dengan revitalisasi besar-besaran yang dilakukan oleh RS.
“Pasien dari Indonesia telah lama menjadi bagian dari kisah dan perjalanan kami, bersama banyak pihak lain yang memercayakan perawatan mereka kepada kami,” ujar Dr. Peter Chow, CEO IHH SG. “Kepercayaan mereka terhadap spesialis kami, akurasi diagnostik, dan hasil yang kami berikan, telah mengawal pertumbuhan kami selama bertahun-tahun. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan pasien, kami terus berinovasi agar dapat memberikan perawatan yang tepat dengan tingkat layanan yang sesuai, setiap saat,” tambahnya.