

Peran Nutrisi sebagai Fondasi Utama Kesehatan Preventif di Healthcare Innovation Leaders Asia 2025

Moms, kita semua tahu, kan, kalau urusan gizi anak itu nomor satu! Ternyata, masalah kesehatan anak di Indonesia masih jadi PR besar, nih.
Data dari Survei Kesehatan Indonesia 2024 menunjukkan kalau 23,8% anak balita kita terkena anemia dan 19,8% anak menderita stunting. Ditambah lagi, kasus bayi lahir prematur dan alergi susu sapi juga makin banyak.
Semua ini, jika dibiarkan, akan memengaruhi masa depan anak, mulai dari kemampuan kognitif, produktivitas, sampai biaya kesehatan yang membengkak.
Nah, ternyata, investasi di bidang nutrisi itu efeknya sangat besar, bahkan bisa membuat perekonomian negara jadi maju!

World Bank mengatakan, investasi nutrisi bisa meningkatkan produktivitas hingga 110 miliar dolar AS di negara-negara berkembang. Sejalan dengan itu, WHO juga menyebutkan, gizi yang baik dapat membuat anak dan ibu lebih sehat, kekebalan tubuh lebih kuat, dan proses kehamilan serta persalinan lebih aman.
Jadi, jelas sekali ya, kalau mencegah itu jauh lebih baik dan lebih hemat daripada mengobati.
Diskusi Seru di Healthcare Innovation Leaders Asia 2025
Baru-baru ini, Danone Specialized Nutrition Indonesia ikut berpartisipasi di forum keren, Healthcare Innovation Leaders Asia 2025. Digelar pada 27–28 Agustus 2025 di Jakarta. Acara ini mengumpulkan para ahli dan inovator kesehatan dari seluruh dunia. Di sana, mereka membahas berbagai tantangan kesehatan di Asia. Mulai dari transformasi digital kesehatan, rumah sakit pintar berbasis AI, hingga kemitraan publik-swasta untuk memperkuat keberlanjutan sistem kesehatan.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, yang merupakan Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, menjelaskan kalau pencegahan itu adalah investasi paling penting.
"Banyak riset yang menunjukkan kalau intervensi preventif itu sangat efektif. Biayanya terjangkau, bisa mencegah penyakit lanjutan yang mahal, dan dampaknya besar bagi banyak orang," jelas dr. Ray.

dr. Ray juga menambahkan, deteksi dini merupakan kunci! Dengan inovasi seperti 'Iron Calculator', risiko kesehatan pada anak bisa diketahui lebih cepat, jadi kita bisa langsung ambil langkah yang tepat.
Hal itu juga didukung oleh studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menyebutkan, skrining dini dan intervensi nutrisi itu sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan anak.
"Skrining dini itu langkah awal, tapi harus dibarengi dengan intervensi gizi yang tepat sejak awal," tandas dr. Ray.
dr. Ray juga memberikan beberapa tips praktis untuk kita para Moms:
- Pencegahan Anemia: Tambahkan zat besi, vitamin C, dan fortifikasi makanan.
- Pencegahan Stunting: Pastikan nutrisi ibu hamil terpenuhi, berikan ASI eksklusif, dan asupan protein hewani setelah anak usia 6 bulan.
- Pencegahan Kelahiran Prematur: Jaga pola makan sehat dan konsumsi suplemen zat besi dan asam folat.
- Pencegahan Alergi Susu Sapi: Identifikasi alergen dan cari alternatif nutrisi yang aman.
Pemerintah juga Ikut Bergerak
Pandangan ini sejalan dengan upaya Kementerian Kesehatan yang juga fokus pada strategi preventif (pencegahan) berbasis data. Laode Musafin, SKM, M.Kes, dari Kementerian Kesehatan RI, mengatakan, pemerintah terus memanfaatkan teknologi dan data untuk memperkuat ekosistem kesehatan preventif.
Lewat platform DREAMS, data kesehatan terintegrasi bisa jadi acuan bagi daerah. Jadi, semua program bisa lebih terarah dan dampaknya langsung terasa buat kita semua.
Lewat forum ini, Danone Specialized Nutrition Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam mencegah stunting dan anemia. Mereka sangat percaya kalau investasi di bidang pencegahan itu jauh lebih efektif daripada biaya pengobatan yang mahal.
Jadi, yuk, Moms, kita lebih sadar lagi akan pentingnya nutrisi buat anak-anak kita. Ini bukan cuma soal kesehatan mereka sekarang, tapi juga soal masa depan bangsa!