Saat Biaya Hidup Naik, Keluarga Perlu Fondasi Finansial yang Lebih Kuat
Moms, tanpa kita sadari, tahun 2025 sudah memasuki penghujung. Bagi banyak keluarga di Indonesia, tahun ini menjadi salah satu yang paling menantang, terutama karena melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari.
Apakah keluarga Moms termasuk yang ‘struggling’ dengan kondisi ini? Melonjaknya harga kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, harga sewa atau cicilan rumah, tagihan listrik dan sebagainya membuat pengeluaran rutin jadi membengkak. Tanpa Moms dasari, pos pengeluaran yang dulu aman sekarang jadi mepet, atau bahkan defisit.
Survei menunjukkan sekitar 70% keluarga Indonesia merasakan tekanan pengeluaran yang makin berat, dan lebih dari separuh hanya mampu merencanakan keuangan untuk 12 bulan ke depan.
Gambaran ini semakin diperluat dengan Laporan Financial Resilience Index 2025. Sebanyak 58% keluarga terpaksa mengurangi belanja non-esensial, sementara 43% lainnya harus menghemat pada kebutuhan pokok. Meski dihadapkan pada tekanan, keluarga Indonesia tetap memupuk harapan: 71% ingin membangun kekayaan keluarga dan 73% berharap dapat mewariskan sesuatu yang berarti, terutama untuk pendidikan generasi selanjutnya.
Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, strategi finansial keluarga tidak bisa hanya berfokus pada kebutuhan saat ini. Diperlukan perencanaan yang matang agar tetap ada ruang untuk masa depan. Inilah tantangan banyak ibu: bagaimana memenuhi kebutuhan harian sembari menyiapkan dana pendidikan, dana darurat, hingga warisan untuk anak-anak?
Aline Wiraatmaja, Certified Financial Planner, menegaskan pentingnya kerangka perencanaan yang lebih terstruktur. “Banyak keluarga kesulitan menyeimbangkan kebutuhan harian dengan rencana jangka panjang. Dibutuhkan instrumen keuangan yang memberikan manfaat bertahap, baik berupa manfaat tunai, perlindungan jiwa, maupun nilai di akhir kontrak. Kombinasi ini menjadi pegangan finansial di setiap fase kehidupan,” ujar Aline dalam konferensi pers peluncuran Asuransi Sun Prosperity Prime (SiSuper) dari Sun Life Indonesia di Jakarta (3/12). Produk ini menawarkan kemudahan tanpa pemeriksaan medis, manfaat tunai sejak tahun pertama, dan perlindungan jiwa yang memang dirancang untuk keluarga yang mencari keseimbangan antara stabilitas arus kas dan perlindungan jangka panjang.
Albertus Wiroyo, President Director Sun Life Indonesia, menggambarkan keadaan keluarga Indonesia yang harus menghadapi dua kebutuhan sekaligus: mencukupi kebutuhan hari ini dan menyiapkan masa depan. “Kami hadirkan solusi agar keluarga tidak perlu memilih antara kebutuhan sekarang atau rencana ke depan,” jelasnya.
Kebutuhan finansial setiap keluarga juga bisa berubah-ubah, mengikuti perkembangan jumlah anggota keluarga, kebutuhan pendidikan, atau perubahan penghasilan.
Dengan perencanaan dan instrumen yang tepat, keluarga Indonesia dapat memiliki pegangan finansial yang kokoh untuk menghadapi tantangan ekonomi, serta mewujudkan cita-cita bagi generasi berikutnya.