Stop Stunting Sekarang Juga dengan Satu Telur Sehari! Ada Program Keren Nih, Moms
Stunting masih menjadi momok bagi anak-anak Indonesia. Data menunjukkan 1 dari 5 anak di Indonesia masih mengalami stunting. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi tinggi badan, tapi juga perkembangan kognitif dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Kabar baiknya, Alfamart dan Sarihusada, dua kekuatan besar di Indonesia, bergandengan tangan meluncurkan program "Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa". Program ini bukan sekadar bagi-bagi makanan, tapi lebih dari itu!
Berlokasi di gerai Alfamart Raya Solear, Kabupaten Tangerang, Kamis, 30 Januari 2025, masih dalam momentum Hari Gizi Nasional 2025, program bersama bertajuk “Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa” diluncurkan. Bersamaan dengan kegiatan Posyandu yang dihadiri para Ibu dan Anak, beberapa pejabat setempat terkait juga hadir.
Dalam kata sambutannya, Corporate Communications Director Sarihusada, Arif Mujahidin menyampaikan, dalam upaya untuk mendukung penurunan angka stunting di Indonesia, mereka telah banyak melakukan inisiatif berkolaborasi dengan berbagai mitra. Salah satunya kolaborasi ini yang telah berlangsung secara berkelanjutan selama bertahun-tahun.
Arif juga menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix, yaitu kerja sama antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.
"Kita sering lupa, infrastruktur yang paling penting adalah manusianya. Walau punya 1000 gedung bagus, kalau manusianya tidak dijaga, negara tidak akan maju. Sekitar 4 juta anak lahir setiap tahunnya. Ini harus dijaga. Alhamdulillah kita punya budaya gotong royong, seperti pentahelix ini. Setiap langkah kebaikan, akan bermanfaat. Kerja sama yang baik, akan bermakna baik. Kebaikan disebarkan, akan berujung pada kebaikan lainnya," papar Arif.
"Stunting tidak melulu gizi dan ekonomi, tapi juga ketidaktahuan sehingga perlu upaya edukasi terus menerus dan bagaimana agar masyarakat bisa mengakses kebutuhan gizi dengan mudah," tandas Arif.
Fokus Program: Nutrisi dan Edukasi
Dalam kesempatan yang sama, Rani Wijaya, Corporate Communications General Manager Alfamart, menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program "1 Telur Sehari" yang sukses besar dalam dua tahun terakhir. Kali ini, ia mengajak Sarihusada untuk memberikan nutrisi tambahan dan deteksi gizi.
"Agustus lalu, program 1 telur sehari yang kami lakukan selama 6 bulan, dari 600 anak stunting, 80 persen tumbuh berat badannya. Dengan kolaborasi ini, kami ingin memberikan bantuan yang lebih komprehensif untuk ibu dan anak-anak Indonesia. Selain protein melalui telur, kami juga memberikan pemahaman tentang stunting dan deteksi dini," kata Rani.
Edukasi dan Deteksi Dini Stunting
Senada dengan Arif, Dokter Spesialis Anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, MsC, Sp.A., menjelaskan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh gizi dan ekonomi, tetapi juga ketidaktahuan. "Banyak orangtua yang tidak tahu cara memberikan makanan yang benar untuk anak-anak mereka," ucap dr. Agnes.
"Protein hewani (contohnya telur) sangat penting untuk mencegah stunting. Dibanding protein nabati (contoh tempe/tahu), protein hewani itu asam aminonya lengkap sehingga bisa menambah tinggi badan," jelas dr. Agnes.
"Untuk anak usia 6-11 bulan, 2 telur sehari bisa mencegah stunting. Usia 0-2 tahun adalah masa emas dimana 60 persen energinya untuk pertumbuhan otak. Agar tidak stunting, kasih makan yang benar, jangan kurang protein hewani. Satu sampai 3 tahun, beri 2 telur plus susu pertumbuhan. 3-5 tahun, 2-3 telur sehari dan 2 kali minum susu," jelas dr. Agnes lagi.
"Jangan lupa, harus dipantau juga tinggi dan berat badan anak setiap bulannya karena stunting itu tidak terjadi secara tiba-tiba. Prosesnya cukup lama sehingga pemantauan itu sangat penting," tambahnya.
Kampanye 3 Langkah Maju
Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director Sarihusada, Angelia Susanto menambahkan bahwa orangtua yang stunting berisiko memiliki anak yang juga stunting. Oleh karena itu, masalah ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus.
“Dalam program Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) kami juga mengusung ‘3 Langkah MAJU (3LM)’ dengan Mengukur tinggi dan berat secara teratur, AJak konsultasi ke dokter, dan Upayakan beri nutrisi teruji klinis. Adapun dukungan skrining dan edukasi yang kami berikan dalam program ini sejalan dengan target kami untuk menjangkau 1 juta anak yang terskrining status gizi dan mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi permasalahan stunting sedini mungkin, dan memberikan intervensi yang tepat. Selain itu, sebagai bagian dari kampanye 3 Langkah Maju (3LM), kami juga telah menyediakan platform digital untuk memudahkan orangtua di rumah mengetahui status gizi anak yang bisa diakses melalui bit.ly/generasimajubebasstunting,” tutur Angelia.
Stunting adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi dari berbagai aspek. Program "Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa" adalah langkah nyata untuk mengatasi masalah ini. Mari kita bergerak bersama untuk menciptakan generasi emas Indonesia yang bebas stunting!