ads

3-4 dari 10 Remaja Putri Alami Anemia, Kenali Gejalanya dan Cegah dengan Cara Asyik!

Efa Trapulina - Rabu, 15 Oktober 2025
Menurut data Riskesdas 2018, sekitar 3-4 dari 10 remaja putri dan hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia (Foto ilustrasi: Freepik)
Menurut data Riskesdas 2018, sekitar 3-4 dari 10 remaja putri dan hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia (Foto ilustrasi: Freepik)
A A A

Siapa di sini yang sering merasa cepat lelah, pusing, atau gampang lemas walau aktivitas nggak berat-berat amat? Jangan-jangan, Moms, itu tanda-tanda anemia yang sering dianggap sepele tapi dampaknya bisa lumayan bikin aktivitas harian jadi kacau.

Tahukah Moms, menurut data Riskesdas 2018, sekitar 3-4 dari 10 remaja putri dan hampir separuh ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, yakni kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin, sehingga tidak ada cukup oksigen yang diangkut ke seluruh tubuh. Salah satu penyebab utama anemia adalah kurangnya asupan zat besi, terutama karena banyak perempuan belum rutin konsumsi suplemen penambah darah. Apalagi, masa remaja sampai kehamilan itu krusial banget untuk cegah anemia kronis jangka panjang.

Sayangnya, konsumsi suplemen zat besi kadang bikin malas karena rasanya yang kurang bersahabat, alias ada rasa “besi” yang nempel di mulut. Nah, ini nih yang bikin banyak perempuan akhirnya skip minum suplemen, padahal tubuh sangat butuh zat besi untuk produksi hemoglobin.

Menurut dr. Rovy Pratama, MBA, anemia kini jadi salah satu alasan utama perempuan tidak produktif. “Banyak yang izin sekolah, kuliah, bahkan kerja karena alasan anemia. Sering kali kita pikir hanya ‘nggak mood’, padahal penyebabnya anemia. Prevalensi anemia di perempuan Indonesia hampir 50%,” jelas dr. Rovy saat ditemui di acara peluncuran Sakatonik Activ Gummy di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta, baru-baru ini.

Kenapa perempuan? Dari empat penyebab utama anemia, tiga di antaranya dimiliki perempuan secara alami. Pertama, asupan zat besi kurang atau penyerapan rendah. Bisa disebankan oleh pola makan dan gaya hidup, seperti sering minum kopi atau matcha, yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Kedua, kehilangan darah misalnya karena menstruasi tiap bulan, kadang dengan volume berlebih, atau kebiasaan makan ekstrem yang bisa melukai lambung dan menyebabkan perdarahan kecil. “Ditambah lagi, tren diet dan konsumsi makanan pedas juga bisa berpengaruh,” ujar dr. Rovy.

Jangan Abaikan Gejalanya dan Lakukan Pencegahan

Walau tidak khas, gejala anemia, menurut dr. Rovy bisa dalam bentuk lemas, kurang konsentrasi, napas pendek, mudah lesu, mata kabur, bahkan pingsan saat upacara. “Ciri fisik yang bisa dikenali antara lain wajah dan bibir pucat, kuku mudah patah, dan rambut rontok. Untuk memastikan, lakukan pemeriksaan hemoglobin setidaknya setahun sekali. Nilai Hb normal untuk perempuan minimal 12. Kalau sudah di bawah 8 atau 6, harus segera mendapatkan penanganan medis seperti transfusi darah,” terang dr. Rovy.

Sakatonic Activ Gummy Kalbe
Konferensi pers di Kelapa Gading Jakarta (Foto: Efa) 

Efek terburuk jika anemia dibiarkan? “Organ tubuh bisa gagal bekerja. Kemampuan kognitif menurun, hati dan ginjal terganggu. Hemoglobin itu penting untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kalau kurang, semua organ bisa kekurangan oksigen,” imbuhnya.

Pencegahan anemia sebaiknya dilakukan sejak dini, mulai dari konsumsi makanan kaya zat besi, gaya hidup sehat, olahraga, hingga rutin memantau berat badan. Suplemen zat besi juga bisa jadi penunjang kecukupan gizi, apalagi bagi perempuan yang tiap bulan mengalami menstruasi atau sedang hamil. Konsistensi dan kepatuhan adalah kuncinya.

Davina Karamoy, artis dan penyanyi, paham betul rasanya harus tetap fit di tengah jadwal syuting, olahraga, dan berbagai aktivitas lainnya. Tapi siapa sangka, Davina sendiri pernah nggak sadar kalau gejala capek, lemas, dan susah konsentrasi yang ia alami ternyata adalah tanda anemia.

“Pastinya awalnya aku nggak tahu kalau aku mengalami gejala anemia. Banyak perempuan juga mungkin merasa, kalau lagi menstruasi terus jadi lemas, lesu, dan susah fokus itu hal biasa. Ternyata, itu adalah gejala anemia yang sering diabaikan,” cerita Davina. Setelah tahu pentingnya asupan zat besi dan rutin konsumsi suplemen, Davina makin aware dengan kondisi tubuhnya.

Menurut Davina, efek positif langsung terasa setelah rutin mengonsumsi suplemen zat besi. “Waktu menstruasi atau lagi padat aktivitas, tubuh terasa lebih segar, nggak gampang capek, dan konsentrasi meningkat. Ini penting banget buat aku yang butuh stamina ekstra dan fokus saat bekerja.”

Pengalaman Davina jadi pengingat bagi para Moms dan perempuan aktif: gejala anemia seperti lemas atau mudah lelah itu bukan hal sepele. Mengenali tanda-tanda anemia dan menjaga asupan zat besi sangat penting agar tetap bisa beraktivitas maksimal setiap hari.

“Jangan tunggu sampai tubuh benar-benar drop baru sadar pentingnya zat besi. Cari cara yang paling nyaman dan menyenangkan buat diri sendiri agar tetap rutin konsumsi suplemen, apakah dalam bentuk tablet, kapsul, atau gummy yang rasanya enak. Yang penting, tubuh sehat dan aktivitas lancar!” tutup Davina dengan semangat.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
3-4 dari 10 Remaja Putri Alami Anemia, Kenali Gejalanya dan Cegah dengan Cara Asyik!
img
Inspirasi Edukasi PHBS dari Dion Wiyoko: Ajarkan Anak Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah dengan Cara Seru!
img
Beser atau Inkontinensia Urine Bukan Hal Memalukan bagi Lansia! Begini Cara agar Tetap Nyaman dan Produktif
img
Bukan Soal Langsing atau Kurus, Buktikan Percaya Diri Dimulai dari Tubuh yang Sehat