60% Perempuan Miliki Usia Kulit Lebih Tua dari Usia Biologis, Asupan Kolagen Tak Hanya Bikin Awet Muda tapi juga Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi
Penelitian menunjukkan bahwa 60% perempuan di Indonesia memiliki usia kulit lebih tua dibandingkan usia biologis mereka. Selain dari paparan polusi, sinar UV, stres, dan konsumsi gula, kekurangan kolagen menjadi penyebab utama yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan mempercepat proses penuaan.
Masalahnya, setelah usia 25 tahun, produksi alami kolagen dalam tubuh mengalami penurunan sekitar 1-1,5% setiap tahunnya.
Tak ayal, 60% wanita mengalami usia kulit yang di atas usia biologisnya, yang biasanya dikenal sebagai penuaan dini.
Ahli dermatologi, dr. Widjaya Chandra, Sp.DVE menyatakan bahwa, “Pengurangan kolagen secara alami pada tubuh terus akan terjadi. Dan bila terus diakumulasi, pada usia 50 tahun, jumlah kolagen bisa berkurang hingga 25%.”
Kolagen adalah protein utama yang membentuk 75% struktur kulit manusia, 30% dari total protein tubuh, dan bahkan 80% dari struktur organik tulang.
“Kolagen itu seperti ‘lem’ tubuh yang menjaga struktur kulit, tulang, otot, dan sendi. Penurunan kolagen ini menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan elastisitas, sehingga tampak lebih tua dengan tanda-tanda seperti kerutan, kekeringan, kusam, hingga penyembuhan luka yang lebih lama dan meninggalkan bekas,” jelas dr. Widjaya.
Selain terhadap kulit, dampak dari kekurangan kolagen ini meluas ke sendi dan otot, yang mengakibatkan kekakuan, dan nyeri, serta masalah pada saluran cerna dan pembuluh darah seperti hipertensi. “Secara psikologis, kondisi ini sering kali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri,” tambah dr. Widjaya.
Kebutuhan kolagen dapat dipenuhi dengan mengombinasikan konsumsi kolagen dari bahan makanan, olahraga, dan melindungi kulit dari sinar UV berlebih.
“Sebenarnya banyak bahan makanan yang merupakan sumber asam amino pembentuk kolagen, seperti misalnya daging, ikan, susu, telur, jamur, asparagus, kacang-kacangan, gandum. Namun, gaya hidup modern masa kini yang serba cepat dan praktis, biasanya menjadi kendala terpenuhinya kebutuhan kolagen,” jelasnya lagi.
Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Widjaya juga menegaskan, “Oleh karenanya dibutuhkan asupan kolagen tambahan seperti misalnya dengan mengonsumsi susu steril dengan kolagen secara rutin untuk membantu mengembalikan kelembapan kulit, kulit tetap kenyal, dan tampak lebih muda. Dengan kualitas dan kuantitas kolagen yang baik, bahkan perubahannya bisa jadi terlihat hanya dalam beberapa minggu."
Melihat pada kebutuhan ini, sebagai solusi praktis maka diluncurkanlah Collagena. Marketing Manager PT. Mayora Indah Tbk, Pikko Wijaya, menjelaskan, “Susu steril dengan 1000 mg kolagen ini terbukti mampu menjaga kelembapan kulit, mengurangi kerutan, dan memperbaiki elastisitas kulit, serta menjaga kesehatan tulang dan sendi dari dalam, bila dikonsumsi secara rutin.”
"Bukti efektivitas ini didukung oleh penelitian dalam Skin Pharmacology and Physiology," tambah Pikko.
Melalui pendekatan ilmiah, edukasi gaya hidup yang mudah diadopsi, dan juga kisah inspiratif, Mayora tidak hanya mendukung kesehatan kulit dan tubuh tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih memahami pentingnya kolagen sebagai bagian dari rutinitas harian.
“Kami berharap masyarakat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan kulit, tulang dan sendi sejak dini, dan menjadikan asupan kolagen bagian dari rutinitas harian agar dapat merasakan perbedaannya,” tutup Pikko.