ads

Deteksi Dini Penyakit Ginjal, Langkah Kecil yang Selamatkan Hidup!

Efa Trapulina - Kamis, 13 Maret 2025
Tanpa disadari, ginjal bisa mengalami kerusakan tanpa gejala hingga kondisinya sudah parah sehingga deteksi dini sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah Penyakit Ginjal Kronik (Ilustrasi: Freepik)
Tanpa disadari, ginjal bisa mengalami kerusakan tanpa gejala hingga kondisinya sudah parah sehingga deteksi dini sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah Penyakit Ginjal Kronik (Ilustrasi: Freepik)
A A A

Moms, tahukah bahwa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) menjadi penyebab 4,6% kematian global pada tahun 2017? Lebih mengejutkan lagi, angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga PGK menjadi penyebab kematian tertinggi ke-5 di dunia pada tahun 2040. Ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman PGK bagi kesehatan masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.

Menurut Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), PGK sering kali tidak terdeteksi sampai 90% fungsi ginjal hilang. “Penyakit ginjal berkembang secara diam-diam. Jika tidak didiagnosis sejak awal, kondisi ini bisa berujung pada gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah atau transplantasi,” jelasnya dalam acara konferensi pers Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day/WKD) 2025 di Hotel Double Tree by Hilton Jakarta, Kamis (13/3/25).

Tahun ini, WKD mengusung tema “Are Your Kidneys OK? Detect Early, Protect Kidney Health” akan difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya skrining dan deteksi dini penyakit ginjal untuk melindungi kesehatan ginjal.

Konferensi pers Hari Ginjal Sedunia 2025
Konferensi pers Hari Ginjal Sedunia 2025

Siapa yang Perlu Melakukan Skrining Ginjal?

Pernahkah Moms memeriksakan kesehatan ginjal? Tanpa disadari, ginjal bisa mengalami kerusakan tanpa gejala hingga kondisinya sudah parah. Itulah mengapa deteksi dini sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah PGK.

Selain menjalani gaya hidup sehat, deteksi dini sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit ginjal. Jika terdeteksi lebih awal, penyakit ginjal bisa diperlambat agar tidak berkembang menjadi gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah atau transplantasi.

Yuk perhatikan apakah ada faktor risiko berikut ini pada diri sendiri atau keluarga:

  • Penderita diabetes, hipertensi, penyakit jantung, obesitas
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
  • Gangguan ginjal akut, sumbatan saluran kemih, batu ginjal berulang
  • Penyakit autoimun seperti lupus
  • Ibu hamil dengan komplikasi ginjal atau bayi lahir prematur

Di beberapa negara berpenghasilan rendah, penyakit ginjal juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan seperti paparan panas ekstrem, pencemaran, gigitan ular, infeksi (hepatitis B/C, HIV, parasit), serta penggunaan obat tradisional tertentu.

Baca juga: Penyakit Ginjal: Ancaman Senyap yang Menguras Biaya Besar

Jika Moms atau orang terdekat memiliki faktor risiko tersebut, ada beberapa tes sederhana yang non-invasif serta hemat biaya untuk pengecekan dini, di antaranya:

  • Cek tekanan darah – untuk mendeteksi hipertensi
  • Hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) – menghitung estimasi lemak tubuh untuk mengetahui risiko obesitas, yang bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal
  • Tes urin – Memeriksa albumin dalam urin (albuminuria), terutama rasio albumin-kreatinin urin (uACR), untuk mendeteksi adanya kerusakan ginjal.
  • Tes darah – Memeriksa Hemoglobin terglikasi (HbA1C) atau glukosa puasa/sewaktu untuk mendeteksi diabetes tipe 2, serta kreatinin serum (lebih akurat jika dikombinasikan dengan sistatin C) untuk menilai fungsi ginjal.

Menurut Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, program cek kesehatan gratis sudah berjalan di berbagai fasilitas kesehatan. “Pasien dengan diabetes, hipertensi, obesitas, dan dislipidemia menjadi target utama untuk skrining kesehatan ginjal,” ujarnya.

dr. Siti juga menjelaskan bahwa perilaku buruk, seperti kurangnya konsumsi cairan dan gaya hidup sedentari, dapat menurunkan fungsi ginjal. Oleh karena itu, perbaikan pola hidup dan deteksi dini kesehatan ginjal penting untuk mencegah penyakit ginjal kronik.

Ya, deteksi dini jauh lebih mudah dan murah dibandingkan biaya cuci darah yang bisa mencapai miliaran rupiah sepanjang hidup!

Lindungi Ginjal, Jaga Gaya Hidup!

Selain deteksi dini, langkah pencegahan terbaik adalah menerapkan pola hidup sehat:

  • Minum air putih yang cukup untuk membantu ginjal bekerja optimal.
  • Kurangi garam dan makanan tinggi lemak agar tidak membebani ginjal.
  • Rajin bergerak untuk menjaga berat badan ideal dan kesehatan jantung.
  • Hindari konsumsi obat sembarangan, terutama obat antiinflamasi nonsteroid yang bisa merusak ginjal.

Komjen Pol (Purn.) Suhardi Alius, MH, Ketua Umum National Kidney Foundation (NKF) Indonesia menegaskan, “NKF Indonesia hadir untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan ginjal. Mencegah lebih baik daripada mengobati.”

Jadi, yuk Moms, mulai sayangi ginjal diri sendiri dan anggota keluarga dengan deteksi dini dan pola hidup sehat. Jangan tunggu sampai terlambat!

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Waspada Penyakit Ginjal Kronis, Selamatkan Ginjal, Mulai dari Deteksi Dini!
img
Deteksi Dini Penyakit Ginjal, Langkah Kecil yang Selamatkan Hidup!
img
Penyakit Ginjal: Ancaman Senyap yang Menguras Biaya Besar
img
Ibu Hamil Boleh Puasa, Asal …..