

Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025: Sinergi IPMG, BPOM, dan ISoP Lindungi Anak-anak Sejak Dini

Kabar penting nih dari dunia kesehatan. Dalam rangka Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025, International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Chapter Indonesia baru saja sharing ilmu pada media dengan highlight tema keren: “Patient Safety from the Start.”
Di tengah semua update sistem kesehatan di Indonesia, keselamatan pasien itu wajib sekali jadi pondasi. Apalagi buat kita para Moms yang concern-nya nomor satu adalah kesehatan dan tumbuh kembang anak, ya kan?
Jutaan masyarakat, termasuk anak-anak kita yang tiap hari butuh obat dan vaksin, harus terlindungi 100%. Jadi, sistem penggunaan obat yang aman dan bertanggung jawab ini bukan cuma janji global, tapi PR utama kita semua!
Anak Kita Prioritas! Keselamatan Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban Moral
Kepala BPOM, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., MD., Ph.D., sounding tegas nih tentang komitmen pemerintah:
“Keselamatan pasien itu bukan pilihan, tapi mandatory. Ini isu kemanusiaan. Khususnya buat anak-anak yang sistem tubuhnya masih sensitif, kita butuh regulasi super kuat, deteksi dini risiko yang cepat, dan budaya keselamatan di setiap touch point layanan kesehatan.”
Beliau menambahkan bahwa World Patient Safety Day 2025 adalah momen untuk menguatkan komitmen pada keselamatan pasien sejak awal kehidupan. Dengan pemantauan ketat dan kolaborasi, kita bisa melindungi anak-anak Indonesia sekaligus membantu BPOM meraih standar tertinggi WHO Listed Authority (WLA)—sebuah pengakuan yang menjamin mutu, keamanan, dan khasiat obat serta vaksin yang beredar di negara kita. Kualitas obat anak-anak kita harus terjamin level dunia!
Pentingnya Cek & Ricek: Jangan Asal Minum Obat!
Nah, ini nih yang paling penting buat kita para Moms. Wakil Ketua I ISoP Indonesia Chapter, Dr. Grace Wangge, mengingatkan kita tentang pentingnya pengetahuan berbasis bukti dalam memberikan obat:
“Memberi obat ke anak itu enggak cuma mikir ‘biar cepat sembuh’. Kita harus aware banget sama efek samping yang enggak diinginkan—baik dari obat itu sendiri, interaksi antar obat, makanan, bahkan kondisi khusus si anak. Pertimbangan ini harus berdasarkan data dan sistem monitoring keamanan obat yang komprehensif. Jangan googling sembarangan, Moms! Selalu konsultasikan dengan dokter dan farmasis yang terpercaya.”
Ini artinya, kita sebagai orangtua modern harus lebih kritis dan berani bertanya tentang keamanan obat yang diresepkan untuk anak kita.
Industri Farmasi Ikut Support Keamanan Anak
Mewakili 27 perusahaan farmasi multinasional berbasis riset, Manishkumar Munot dari IPMG menegaskan komitmen industri: "Bagi IPMG, keselamatan pasien adalah fondasi inovasi. Mulai dari riset, produksi, hingga sampai ke tangan pasien, kami pastikan obat itu tidak hanya efektif tapi juga sangat aman, terutama untuk populasi yang rentan seperti anak-anak. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat kepercayaan dan menjamin layanan kesehatan yang lebih aman bagi semua.”
Yes, Moms! Semua pihak—regulator, industri, media, dan kita sebagai orangtua—punya peran aktif dalam mencegah hal-hal buruk yang bisa dihindari dalam pelayanan kesehatan. Keselamatan pasien itu bukan cuma urusan dokter, tapi KEHARUSAN MORAL. Setiap anak berhak mendapatkan pengobatan yang paling aman dan bertanggung jawab.
Yuk, kita dukung terus upaya ini demi kesehatan terbaik anak-anak kita!