

Kampanye yang Menyentuh Hati Para Ibu: “Menjadi Orangtua Tak Harus Sempurna, dan Itu Tidak Apa-apa!”

“Aku selalu merasa bersalah setiap kali anakku nangis. Tapi setelah nonton video ini, aku tahu... jadi orangtua nggak harus sempurna.”
Kalimat ini bukan sekadar komentar yang membanjiri media sosial. Ini adalah representasi dari suara hati para orangtua, khususnya ibu, yang merasa terbantu oleh unggahan kampanye video digital menyentuh hati berjudul “Azarine Kids Menyempurnakan.”
Dalam waktu singkat, kampanye dari merek produk perawatan kulit anak ini viral dan memicu gelombang haru di kalangan orangtua, terutama para ibu muda.
Kampanye ini hadir sebagai pelukan hangat bagi para orangtua. Dengan visual sederhana dan narasi lembut, video digital ini menyorot kebersamaan orangtua dan anak dalam momen keseharian —dari tertawa saat main air hujan, gagal bikin bekal yang anak suka, sampai menemani anak tidur di tengah kelelahan.
Video ini berhasil menyampaikan pesan sederhana yang kuat: jadi orangtua adalah proses belajar. Bukan soal menjadi sempurna, tapi tentang hadir, mencoba, dan mencintai.
Brand skincare anak ini percaya, perawatan terbaik datang dari cinta yang nyata, bukan yang sempurna.
Pengalaman yang Jujur
Sebagai bagian dari kampanye dan untuk memperkuat pesannya, Azarine Kids menggandeng sejumlah figur publik dan content creator yang membagikan kisah pribadi mereka seputar parenting di akun Instagram. Beberapa di antaranya adalah Violenzia Jeanette, Roti dan Selai Family, Nindya Putri, Veronica Amelia, dan Yuda Fajrin. Responnya luar biasa, ribuan komentar dan repost menandakan bahwa kampanye ini relatable dan menguatkan banyak orangtua.
Nindya Putri misalnya, membagikan kebersamaannya dengan sang putra, Kharel, melalui akun @nindyaptrri dan mendapat respon positif dari para ibu.

Dalam videonya, Nindya membuka cerita: “Selalu ditanya ‘gimana bisa jadi single Mom tapi tetap banyak aktivitas?’ Pastinya aku selalu ikuti mana prioritasku,” katanya.
Nindya menekankan bahwa sebagai ibu tunggal, ia belajar mengatur ulang prioritas, tidak hanya demi anaknya tapi juga untuk dirinya sendiri.
“Aku selalu sempatkan untuk mulai aktivitas lebih cepat supaya pulangku tidak terlalu lama, karena ada keluarga yang perlu waktuku, juga diriku sendiri,” terang Nindya.
Pesannya sederhana, tapi menguatkan banyak ibu: boleh tetap aktif, boleh punya mimpi, dan itu tidak menjadikan sebagai sosok ibu yang kurang di mata anak.
Di sisi lain, Veronica Amelia juga berbagi pengalamannya menjadi ibu dari anak perempuan yang sedang aktif-aktifnya. Melalui akun @veroniamelia, ia jujur mengakui terkadang rasa lelah dan khawatir datang diam-diam menyapanya.
“Gimana sih rasanya jadi seorang ibu, yang anaknya lagi di masa-masa aktif banget kayak Yumna? Jujur aku sering khawatir, tapi aku juga senang dan bangga lihat pertumbuhannya,” katanya.

Ia mengakui bahwa dia masih belum sempurna sebagai seorang ibu. “Tapi aku selalu mau yang terbaik untuk anakku. Untungnya, meskipun Yumna sering main di luar sampai kotor-kotoran, aku sudah punya solusi untuk kesehatan kulitnya,” kata Veronica dalam videonya.
Video ini menjadi pengingat manis bahwa anak mencintai versi terbaik dari orang tuanya. Bukan versi yang sempurna, tapi yang terus mencoba hadir dengan cinta.
Dukungan Emosional yang Nyata
Lewat kampanye “Azarine Kids Menyempurnakan”, brand ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya merek skincare anak yang menawarkan produk seperti body wash, parfum, pelembap, sunscreen, melainkan juga menghadirkan empati dan dukungan emosional bagi para orangtua.
Banyak ibu merasa terwakili, dimengerti, dan dikuatkan. Tak hanya sebagai sahabat ibu dalam merawat kulit si kecil, brand ini juga ingin menjadi bagian dari perjalanan tumbuh orangtua.
Ya, tak ada orangtua yang sempurna, dan itu tidak apa-apa!