Kenali 3 Gejala Mata Kering yang Sering Disepelekan
Mata kering bisa mengancam tanpa disadari. Berdasarkan data, prevalensi mata kering mencapai 41 persen untuk area Jabodetabek dan Bandung. Sayangnya, banyak masyarakat yang mengalami mata kering tidak menyadarinya. Padahal, jika dibiarkan tanpa penanganan, mata kering berisiko mengganggu produktivitas dan bahkan sampai kualitas hidup.
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan kondisi mata kering dapat berpotensi membuat kondisi mata kering yang tidak tertangani menjadi lebih berat tingkatannya. Hal ini kian mengkhawatirkan, karena masyarakat kerap abai ketika gejala mata kering seperti mata sepet, perih dan lelah muncul.
Dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, menjelaskan “Pasien yang datang karena mata kering jumlahnya sangat banyak, sebagian besar pasien mata kering datang ketika kondisinya sudah cukup parah dan mereka tidak sadar bahwa mereka terkena mata kering, padahal gejala awal seperti mata terasa sepet, perih, dan lelah sudah muncul sejak lama. Jika mereka sadar gejalanya dan ditangani sejak awal, kondisi ini bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi lebih berat. Jika seseorang mengalami gejala mata kering, maka dapat datang berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Hal ini dimaksudkan agar dapat dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap derajat, penyebab, dan tatalaksana mata kering apa yang sesuai. “Mata kering itu jenis dan derajatnya berbeda-beda, oleh karena itu tatalaksananya juga taylormade, bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Untuk tatalaksana mata kering sendiri beragam, bisa dari kompres hangat, lid hygiene, latihan berkedip, dan juga pemberian artificial tears sebagai pengganti air mata serta vitamin penunjang seperti omega-3. Pada gejala yang sangat berat, bahkan bisa sampai dilakukan operasi,” jelas dokter Eka saat ditemui dalam acara Insto “Bebas Mata SePeLe” SEpet, PErih, LElah di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Pengalaman mengabaikan mata kering juga disampaikan Yuki Kato, figur publik sekaligus content creator. "Sehari-hari saya sering merasakan mata saya tuh sering tidak enak kayak sepet terus perih. Sering juga kayak capek gitu matanya. Awalnya, saya kira cuma karena kurang tidur, kecapekan. Ah, sepele, tetapi kok lama-lama makin ganggu konsentrasi dan kerjaan,” akunya.
Weitarsa Hendarto, Direktur PT Combiphar menyebut kampanye “Bebas Mata SePeLe” telah berlangsung sejak Agustus 2025 dan digelar di berbagai kota, mulai Yogyakarta, Bandung, hingga Jakarta. Ajang ini menawarkan pemeriksaan mata kering secara gratis, zona edukasi interaktif yang menyajikan informasi lengkap tentang gejala mata kering, serta aktivitas hiburan seputar mata kering lainnya. “Kami memiliki keyakinan penuh bahwa menjaga kualitas kesehatan mata merupakan gerbang utama menuju masyarakat yang lebih produktif, aktif, dan bahagia,” tutup Weitarsa.