Ngobrol Sehat, Ngobrol Seru Bersama Eka Hospital: Jaga Kesehatan Anak di Tengah Perubahan Iklim serta Tantangan dan Solusi Menyusui di Era Modern

Novita Sari - Sabtu, 19 Oktober 2024
Ki-ka: dr. Revina, SpA, Spesialis Anak dari Eka Hospital Family dan dr. Stephanie Clara, Dokter Laktasi dari Eka Hospital Grand Family. Foto: Novi
Ki-ka: dr. Revina, SpA, Spesialis Anak dari Eka Hospital Family dan dr. Stephanie Clara, Dokter Laktasi dari Eka Hospital Grand Family. Foto: Novi
A A A

Bertempat di Simetri Coffee Roasters Jl. Gandaria II No.9, Kramat Pela, Jakarta Selatan pada Jumat, 18 Oktober 2024, Eka Hospital-jaringan rumah sakit yang mengedepankan mutu dan keselamatan, menggelar acara ngobrol sehat, ngobrol seru bersama media.

Mereka menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu dr. Revina, SpA, Spesialis Anak dari Eka Hospital Family dan dr. Stephanie Clara, Dokter Laktasi dari Eka Hospital Grand Family.

dr. Revina berbagi kiat menjaga kesehatan anak di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem. Membahas berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi anak-anak saat ini, mulai dari penyakit musiman hingga dampak polusi udara.

Sementara itu, dr. Stephanie Clara membahas tentang berbagai tantangan menyusui di era modern. Ia juga memberikan tips dan solusi bagi para ibu menyusui bagaimana caranya agar para ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Menurut dr. Revina, perubahan iklim dapat menimbulkan berbagai tantangan kesehatan pada anak-anak seperti penyakit infeksi, batuk, pilek, alergi, dan gangguan pernapasan. "Untuk menjaga kesehatan anak di tengah perubahan iklim, sangat penting untuk memberikan nutrisi yang seimbang dan lengkap. Asupan buah-buahan, sayuran, dan protein akan membantu meningkatkan sistem imun anak. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan imunisasi lengkap sesuai jadwal, karena imunisasi akan melindungi anak dari berbagai penyakit menular," ujar dr. Revina.

Tak hanya itu, lanjut dr. Revina, gaya hidup sehat juga sangat penting untuk menjaga kesehatan anak di tengah perubahan iklim. “Ajak anak-anak untuk aktif bergerak, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Selain itu, biasakan anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah bermain, dan setelah menggunakan toilet. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama penyakit menular yang sering muncul saat musim pancaroba," kata dr. Revina.

"Pemakaian masker pun sangat penting, terutama saat kualitas udara buruk. Masker dapat membantu melindungi saluran pernapasan anak dari polusi udara dan partikel berbahaya lainnya juga bakteri," tambah dr. Revina.

Sementara itu, dr. Stephanie Clara berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai tantangan yang sering dihadapi ibu menyusui, seperti kesulitan dalam produksi ASI, puting lecet, dan kembali bekerja.

Dikatakan dr. Stephanie, kesulitan dalam produksi ASI bisa disebabkan berbagai hal seperti; stres, kurang istirahat, kurangnya dukungan, atau kondisi medis tertentu. “Seringkali, ibu baru merasa khawatir jika produksi ASI mereka tidak sebanyak yang diharapkan. Padahal, setiap ibu memiliki kapasitas produksi ASI yang berbeda-beda. Kuncinya adalah sering menyusui atau memompa ASI untuk merangsang produksi ASI, konsumsi makanan bergizi, cukupi cairan, istirahat yang cukup, dan hindari stres," ucap dr. Stephanie memberikan solusi.

Untuk puting lecet, sebut dr. Stephanie, biasanya disebabkan posisi dan pelekatan yang tidak benar, frekuensi menyusui yang terlalu sering, atau penggunaan dot. “Puting lecet adalah masalah umum yang dialami ibu menyusui. Posisi dan pelekatan yang benar sangat penting untuk mencegah puting lecet. Jika sudah terjadi, kompres ASI pada puting setelah menyusui bisa membantu meredakan rasa sakit," tutur dr. Stephanie seraya menyarankan agar berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan dalam memperbaiki posisi dan pelekatan.

Untuk ibu bekerja, tantangannya adalah bagaimana cara menyeimbangkan antara pekerjaan dan menyusui, mencari tempat yang nyaman untuk memompa ASI, dan menjaga pasokan ASI. "Kembali bekerja setelah melahirkan, tidak berarti harus berhenti menyusui. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan dari lingkungan sekitar, ibu bekerja tetap bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Misalnya, dengan memompa ASI secara teratur dan menyimpannya di tempat kerja," saran dr. Stephanie. "Dukungan dari pasangan, keluarga, dan komunitas juga sangat penting bagi keberhasilan menyusui. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika mengalami kesulitan," pungkasnya.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Ngobrol Sehat, Ngobrol Seru Bersama Eka Hospital: Jaga Kesehatan Anak di Tengah Perubahan Iklim serta Tantangan dan Solusi Menyusui di Era Modern
img
Meluruskan Misinformasi Dampak BPA terhadap Infertilitas dan Persalinan Prematur
img
Eksperimen Sosial Pertama di Indonesia 3 Kali Tingkatkan Skrining Kesehatan Jiwa
img
Perkuat Daya Tahan Tubuh Para Nakes RS di Indonesia dengan Pemberian Suplemen Penambah Imunitas Gratis