ads

Setiap Menit Berarti: Deteksi Dini dan Tindakan Cepat Penyakit Jantung dan Stroke, Kunci Penyelamatan Nyawa!

Efa Trapulina - Rabu, 05 November 2025
dr. Beny Hartono, SpJP(K), FIHA, FAPSC (kanan) dan dr. Meidianie Camellia, SpN (tengah) dalam Health Talk berjudul “Don’t Miss a Beat: Every Minute Counts
dr. Beny Hartono, SpJP(K), FIHA, FAPSC (kanan) dan dr. Meidianie Camellia, SpN (tengah) dalam Health Talk berjudul “Don’t Miss a Beat: Every Minute Counts" yang digelar oleh RS Premier Bintaro di Jakarta (4/11)
A A A

Moms, di tengah rutinitas yang padat, banyak dari kita sering mengabaikan sinyal tubuh seperti jantung berdebar sangat cepat, kepala terasa berat, sesak napas, hingga pingsan mendadak. Padahal, tanda-tanda itu bisa menjadi alarm bagi penyakit berbahaya.  

Kesadaran inilah yang ingin dibangun oleh RS Premier Bintaro dalam rangka memperingati World Heart and Stroke Day  dengan menggelar Media Gathering dan Health Talk berjudul “Don’t Miss a Beat: Every Minute Counts”.  Kegiatan edukasi kesehatan terkait pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat penyakit jantung dan stroke —yang merupakan 2 penyebab kematian tertinggi di Indonesia —  ini berlangsung di Artotel Gelora Senayan Jakarta, Selasa (4/11).

Dalam sesi bertajuk “Don’t Miss a Beat: Arrhythmia in Productive Age”, dr. Beny Hartono, SpJP(K), FIHA, FAPSC menjelaskan bahwa gangguan irama jantung (aritmia) merupakan salah satu penyebab kematian mendadak yang sering terjadi pada usia muda dan produktif.

“Aritmia terjadi ketika sistem listrik jantung tidak berfungsi normal, menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur,” ujar Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah subspesialis Gangguan Irama Jantung (Aritmia) dan Kardiologi Intervensi ini membuka sesi.

Gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium, takikardia ventrikel, bradikardia, dan supraventrikular takikardi dapat menimbulkan gejala seperti jantung berdebar, pusing, sesak napas, hingga pingsan mendadak.

Saat ini, imbuh dr. Beny, teknologi modern sudah tersedia yang memungkinkan penanganan yang sangat efektif melalui tindakan seperti kateter ablasi untuk memutus sumber impuls listrik abnormal, pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) bagi jantung yang berdetak terlalu lambat, atau implantable cardioverter defibrillator (ICD) serta tindakan IVUS  (Ultrasonografi Intravaskular) untuk mencegah kematian mendadak akibat aritmia berbahaya.

Selain tindakan intervensi, dr. Beny juga menekankan pentingnya pemeriksaan diagnostik dini seperti rekam jantung (EKG), Holter monitoring, dan tes latih jantung (treadmill test) untuk mendeteksi kelainan irama sejak awal sebelum menimbulkan komplikasi serius.

Mencegah lebih baik daripada menyesal di kemudian hari. Pasalnya, henti jantung bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, bahkan pada seseorang yang tampak sehat. “Serangan jantung tidak selalu memberi tanda awal yang jelas. Kadang pasien tiba-tiba kolaps di lapangan atau di rumah. Di saat seperti itu, tindakan cepat sangat menentukan,” ujarnya.

Dalam keadaan darurat saat seseorang alami henti jantung mendadak, salah satu langkah penyelamatan yang paling penting adalah melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau bantuan hidup dasar. “Begitu seseorang tidak sadar dan tidak ada denyut nadi, segera lakukan CPR sambil meminta bantuan. Jika dilakukan dengan benar, CPR bisa meningkatkan peluang hidup pasien hingga 8–9 persen daripada tidak ada intervensi apapun,” jelasnya.

RS Premier Bintaro Gelar Media Gathering di Jakarta
dr. Beny Hartono, SpJP(K), FIHA, FAPSC

dr. Beny juga menekankan pentingnya ketersediaan AED (Automatic External Defibrillator) di fasilitas publik seperti stasiun, pusat perbelanjaan, bandara atau gedung perkantoran. AED merupakan alat medis darurat yang digunakan untuk mengembalikan detak jantung normal pada seseorang yang mengalami henti jantung mendadak (cardiac arrest).

“Alat ini akan menganalisis irama jantung dan memberikan kejutan listrik jika dibutuhkan. Dengan begitu, detak jantung bisa kembali normal lebih cepat sebelum pasien dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.

Sementara itu, dalam presentasinya berjudul “Berharganya Waktu dalam Penanganan Stroke”, dr. Meidianie Camellia, SpN menyoroti pentingnya waktu. Serangan stroke yang terjadi akibat sumbatan (stroke iskemik) atau yang disebabkan pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik), dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, bahkan kematian.

“Stroke adalah kondisi darurat medis. Setiap menit yang terbuang berarti semakin banyak sel otak yang mati. Penanganan optimal harus dilakukan dalam golden hour yakni empat setengah jam pertama untuk pemberian terapi trombolitik, dan hingga 24 jam pertama untuk tindakan trombektomi mekanik pada kasus sumbatan pembuluh besar,” terang Dokter Spesialis Saraf tersebut.

Gejala awal stroke, imbuh dr. Meidi, paling mudah dikenali melalui akronim “SeGeRa Ke RS” yakni:

  • Se (Senyum): Waspadai jika senyum menjadi tidak simetris (miring atau mencong), di mana salah satu sisi wajah terlihat terkulai secara tiba-tiba.
  • Ge (Gerak): Perhatikan jika terjadi kelemahan atau kelumpuhan yang muncul mendadak pada salah satu sisi anggota gerak (lengan atau kaki).
  • Ra (Bicara): Curigai jika kemampuan bicara tiba-tiba menjadi pelo/cadel, atau kesulitan yang mendadak untuk memahami perkataan orang lain.
  • Ke RS (Segera Ke Rumah Sakit): Jika salah satu dari tiga tanda di atas muncul, SEGERA hubungi atau bawa penderita ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat, karena penanganan cepat sangat penting.

Ia juga mengungkap bahwa stroke kini tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga banyak terjadi pada usia produktif. “Kami melihat semakin banyak pasien berusia 30–40 tahun yang datang dengan stroke, bahkan tanpa riwayat penyakit sebelumnya,” kata dr. Meidi, demikian ia disapa.

dr. Meidi
dr. Meidianie Camellia, SpN

Penyebab utama yang sering ia temukan pada pasien, adalah hipertensi, diabetes melitus, dan kolesterol tinggi. Ketiganya sering kali dipicu gaya hidup modern seperti: stres, kurang tidur, jarang bergerak, dan pola makan tinggi lemak. “Kadang seseorang merasa sehat karena tidak ada keluhan, padahal tekanan darah tinggi bisa perlahan merusak pembuluh darah otak,” jelasnya.

Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah penyempitan arteri karotis, yaitu pembuluh darah besar di leher yang menyalurkan darah ke otak. Penyempitan ini disebabkan oleh penumpukan plak lemak (aterosklerosis). “Kalau plak itu pecah, bisa langsung menyumbat aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke,” terang dr. Meidi.

“Jika sudah didiagnosis terkena stroke, minum obat penting tapi harus diimbangi perubahan gaya hidup. Banyak pasien berhenti minum obat karena merasa sudah membaik, padahal perbaikan pembuluh darah memerlukan waktu berbulan-bulan,” ujarnya mengingatkan.

Baik penyakit jantung maupun stroke sama-sama dapat dicegah melalui pola hidup sehat. Para dokter sepakat bahwa olahraga teratur, pola makan seimbang, dan manajemen stres merupakan kunci utama. “Olahraga apa pun boleh dilakukan, asal disesuaikan dengan kondisi tubuh. Yang penting rutin dan tidak berlebihan,” ujar dr. Beny.

Selain itu, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, serta rajin memeriksa tekanan darah, gula, dan kolesterol juga penting. “Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Karena ketika serangan jantung atau stroke sudah terjadi, setiap menit benar-benar berarti,” kata dr. Meidi.

Ia menekankan pentingnya menerapkan gaya hidup CERDIK, yakni:

  • C: Cek kesehatan secara rutin
  • E: Enyahkan asap rokok
  • R: Rajin beraktivitas fisik
  • D: Diet sehat dan seimbang
  • I: Istirahat cukup
  • K: Kelola stres

Chintami Handayani selaku Marketing Manager RS Premier Bintaro mengatakan bahwa rumah sakit juga menyediakan layanan penanganan stroke termasuk rehabilitasi pasca-stroke, skrining disfagia, dan pengelolaan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. “Tujuan utama penanganan stroke yang komprehensif adalah meminimalkan disabilitas, mempercepat pemulihan fungsi tubuh, serta mencegah stroke berulang,” katanya.

“Kami berharap edukasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih sigap mengenali gejala awal penyakit jantung dan stroke dan segera mencari pertolongan medis,” tutupnya.

Kids Zone
Zona di mana buah hati Anda dapat menikmati kisah-kisah seru dalam bentuk cerita dan komik, mengeksplorasi artikel pengetahuan yang menyenangkan, serta permainan yang menarik untuk mengasah pemikiran buah hati.
Masuk Kids Zone
Latest Update
Selengkapnya
img
Setiap Menit Berarti: Deteksi Dini dan Tindakan Cepat Penyakit Jantung dan Stroke, Kunci Penyelamatan Nyawa!
img
Rahasia Anak Aktif dan Pintar, Cukupi Zat Besinya dari Sekarang!
img
Perawatan Kanker Payudara Kini Berikan Peluang Hidup Lebih Besar bagi Perempuan Indonesia
img
Ketika Anak Kejang: Tetap Tenang, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua!