Kebaikan Susu untuk Kesehatan Tulang dan Tubuh, dari Anak hingga Dewasa Menurut Ahli

Saat menjadi ibu, salah satu tugas terpenting adalah memastikan anak tumbuh sehat dan kuat. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan memahami pentingnya susu dalam pola makan anak.

Ya, Moms, siapa sih yang tak tahu kalau susu itu punya banyak manfaat untuk tubuh? Susu sering kali disebut sebagai salah satu makanan super karena kandungannya yang kaya akan nutrisi penting untuk tubuh. Nggak hanya memberikan manfaat luar biasa bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, susu juga memiliki peran vital untuk menjaga kesehatan tubuh manusia di semua tahap kehidupan.

Mengapa Susu Penting?

Menurut Dr. Marudut Sitompul, MPS, Ketua DPP PERSAGI Bidang Ilmiah, susu merupakan salah satu sumber gizi penting yang tidak boleh diabaikan. Susu mengandung protein berkualitas tinggi, kalsium, vitamin D, fosfor, dan sejumlah vitamin serta mineral lainnya. Menurut dia, asupan susu secara teratur sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak-anak. “Susu adalah sumber utama kalsium yang membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang yang sehat,” jelas Dr. Marudut dalam acara Sharing Session bertajuk Kebaikan Susu dan Pemenuhan Gizi Keluarga Indonesia bersama Frisian Flag Indonesia di Pabrik Cikarang, beberapa waktu lalu.

Dr. Marudut menjelaskan, protein dalam susu juga berperan dalam memperkuat sistem imun dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam memperbaiki sel-sel yang rusak. Oleh karena itu, susu sangat dianjurkan sebagai bagian dari pola makan seimbang bagi semua usia.

Susu dan Kesehatan Tulang Anak

Salah satu manfaat susu yang paling dikenal adalah menjaga kesehatan tulang. Kalsium adalah salah satu nutrisi utama dalam susu yang membantu pembentukan massa tulang. “Sekitar 30% kalsium yang kita konsumsi dari susu dapat diserap tubuh dengan baik,” kata Dr. Marudut.

Baca Juga: Pentingnya Aspek Keamanan dan Nilai Gizi dalam Proses Pengolahan Susu

Nah, selama masa pertumbuhan anak-anak, proses pembentukan tulang berlangsung cepat, dan asupan kalsium yang cukup akan membantu mereka punya tulang yang kuat. Kekurangan kalsium pada masa kanak-kanak dapat berdampak buruk pada perkembangan tulang dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius di masa depan, seperti osteoporosis. Makanya, pastikan anak-anak dapat cukup kalsium Moms, agar mereka tumbuh dengan tulang yang sehat, dan nantinya nggak mudah patah.

Selain kalsium, susu juga mengandung vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium dengan baik. Jadi, keduanya bekerja sama untuk memperkuat struktur tulang. “Vitamin D bekerja dengan cara mengatur kadar kalsium dalam darah, sehingga sangat penting untuk pertumbuhan tulang yang optimal,” tambahnya.

Jika kebutuhan kalsium dan vitamin D tercukupi, anak-anak dapat tumbuh dengan tulang yang kuat, yang akan memberikan dasar yang solid untuk kesehatan tulang mereka di masa depan. Jadi, penting banget untuk memastikan anak-anak minum susu setiap hari untuk mendukung kesehatan tulangnya.

Mencegah Stunting

Di Indonesia, masalah stunting masih menjadi perhatian besar. Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat, terutama terkait dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar usia mereka. “Stunting seringkali disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, termasuk protein dan kalsium, akibat pola makan yang tidak seimbang atau kekurangan asupan makanan bergizi,” imbuh Dr. Marudut. 

Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II tersebut mengungkapkan bahwa susu dapat menjadi solusi penting untuk mencegah stunting.

“Susu mengandung protein hewani yang berkualitas tinggi, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin mengonsumsi susu cenderung memiliki tinggi badan yang lebih baik dan lebih sedikit mengalami stunting,” ujar Dr. Marudut.

Ia juga menyebutkan, penelitian membuktikan bahwa pemberian produk susu pada anak-anak usia 1-3 tahun terbukti efektif dalam mencegah stunting. “Penelitian oleh FAO (Food and Agriculture Organization) juga menunjukkan bahwa konsumsi susu dan produk susu secara signifikan dapat meningkatkan berat badan dan tinggi badan anak, serta berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting,” katanya.

Selain itu, susu juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Kekurangan asupan gizi sering kali membuat anak lebih rentan terhadap infeksi, yang bisa memperburuk kondisi stunting. Dengan memberikan susu, kita tidak hanya mendukung pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memperkuat sistem imun mereka untuk mencegah penyakit.

Menjaga Kesehatan Tulang dan Otot

Tidak hanya anak-anak, susu juga sangat bermanfaat bagi orang dewasa, terutama dalam menjaga kesehatan tulang dan tubuh secara keseluruhan. Setelah masa pertumbuhan selesai, tubuh masih membutuhkan asupan kalsium untuk mempertahankan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah, yang sering dialami oleh orang lanjut usia. Untuk mencegah osteoporosis, penting untuk menjaga asupan kalsium yang cukup, dan susu adalah salah satu sumber terbaik untuk ini.

Selain itu, protein dalam susu juga berperan dalam pemeliharaan massa otot. Seiring bertambahnya usia, kehilangan massa otot (sarcopenia) menjadi masalah yang umum, namun dengan mengonsumsi susu secara teratur, orang dewasa dapat memperlambat proses ini dan menjaga otot tetap kuat.

Dr. Marudut mengatakan, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa produk susu rendah lemak dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. “Selain kalsium, susu mengandung berbagai nutrisi penting lainnya, seperti vitamin B12, fosfor, dan magnesium, yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan,” tegasnya.

Menjaga konsumsi susu sepanjang hidup sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan berbagai nutrisi esensial. Bagi anak-anak, susu membantu pertumbuhan yang optimal dan pencegahan stunting. Bagi orang dewasa, susu membantu menjaga kesehatan tulang, mencegah osteoporosis, dan mendukung kesehatan jantung serta otot.

Bahkan pada usia lanjut, susu tetap menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik. “Pola makan yang baik dimulai dari kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil. Jika kita terbiasa mengonsumsi susu sejak kecil, kita lebih mungkin untuk menjaga kesehatan tubuh seiring bertambahnya usia,” pungkas Dr. Marudut. Ya, kebaikan susu bisa dirasakan di setiap tahap kehidupan manusia. 

Tantangan Produksi Susu di Indonesia

Meski susu memiliki banyak manfaat, produksi susu di Indonesia menghadapi berbagai tantangan besar yang mempengaruhi ketersediaan susu berkualitas. Salah satu masalah utama adalah rendahnya tingkat produksi susu dalam negeri. Hal ini ditegaskan oleh Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro di sela-sela acara media tur pabrik Cikarang, beberapa waktu lalu.

“Saat ini, produksi susu dalam negeri hanya mampu mencakup sekitar 20% dari total kebutuhan nasional. Sisanya harus dipenuhi melalui impor,” ujar Andrew.

Menurut Andrew, salah satu faktor penyebab rendahnya produksi susu adalah keterbatasan lahan yang cocok untuk peternakan sapi perah. “Berbeda dengan para peternak di luar negeri ya, kan sapi-sapinya dibebaskan gitu, pokoknya happy cows and high qualitity of milk. Kalau di Indonesia, lahan untuk kandang sapi sangat terbatas, dan banyak peternak sapi perah lokal tidak memiliki akses ke pakan hijau. Mereka umumnya meletakkan kandang sapinya di belakang rumah,” imbuh Andrew.

Baca Juga: Kebaikan Susu, Kekuatan untuk Menang Melawan Stunting dan Gizi Buruk

Hal ini mengakibatkan produktivitas sapi perah di Indonesia sangat rendah. Andrew mengatakan, di negara lain, seperti Belanda, seekor sapi perah bisa menghasilkan hingga 30 liter susu per hari, sementara di Indonesia rata-rata hanya sekitar 11 liter per hari.

Selain itu, kualitas pakan dan manajemen peternakan juga menjadi masalah besar. Banyak peternak yang masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pakan yang berkualitas dan stabil, serta penerapan teknologi yang belum optimal dalam sistem peternakan mereka. “Faktor ekonomi, rendahnya tingkat pengetahuan peternak mengenai pengelolaan peternakan yang baik, serta masalah kesehatan sapi, seperti infeksi mikroba dan penyakit yang menurunkan produktivitas, juga berperan dalam rendahnya produksi susu domestik,” imbuh Andrew.

Untuk mengatasi tantangan ini, Frisian Flag Indonesia sebagai salah satu produsen produk bergizi berbasis susu terbesar di Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk membangun kekuatan yang mendukung pengembangan industri susu dalam negeri.

Salah satu program unggulan mereka adalah kerja sama dengan lebih dari 20 koperasi susu yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui kemitraan ini, mereka membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu dengan memberikan pelatihan kepada peternak mengenai teknik peternakan yang baik dan efisien, serta menyediakan pakan yang lebih bergizi dan berkualitas.

Untuk itu, perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan para peternak di Belanda untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi dalam peternakan sapi perah kepada para peternak lokal Indonesia. “Kita bawa sekitar 12-an anak-anak muda dari Pulau Jawa untuk 'menuntut ilmu kepada para peternak sapi perah di Belanda,” katanya.

Upaya-upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas susu lokal dan memperkecil ketergantungan Indonesia pada impor susu. Melalui inovasi dan kolaborasi dengan peternak lokal, FFI berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri susu dalam negeri dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.