Cerita Rita

  • Cerita: Seruni
  • Ilustrasi: Novi Chrisna
  • Translator: Listya Natalia Manopo
Kamis, 25 Juli 2024
Cerita Rita
Cerita Rita
A A A

Hari Rabu setelah pelajaran sekolah lewat aplikasi online, gadget Rita berbunyi. Rupanya itu grup teman-temannya. Hari Kamis malam nanti, mereka akan mengadakan Rapat Cerita Seram. Setiap peserta rapat akan berbagi cerita yang menyeramkan. “Asyik! Aku ikut!” kata Rita semangat.

Kamis jam 9 malam setelah belajar, moderator mengundang Rita lewat aplikasi, Rita segera menekan link yang diberikan. Rupanya yang jadi moderator adalah Badu, teman Rita yang menyukai misteri. Tak lama kemudian peserta makin banyak. “Ayo, kita mulai!” kata Badu. Malam makin larut dan cerita makin seram. Kini giliran Rita. “Ceritaku ini terjadi ketika aku naik kereta jarak jauh sendirian. Saat itu aku pergi menjenguk Nenek yang sedang sakit di desa...,” tutur Rita memulai ceritanya.

Kereta yang dinaiki Rita berangkat dari stasiun pukul 5 sore. “Wah, ternyata gerbong tempatku duduk tidak ada orang lain!” kata Rita. Mulanya memang menyenangkan. Tapi setelah kereta berjalan setengah jam kemudian, Rita merasakan hal yang tidak biasa. Udara di sekitarnya makin dingin, dan dia merasa ada yang memperhatikannya.

“Mungkin hanya perasaanku saja,” gumam Rita. Dia berusaha mengusir rasa cemasnya dengan mendengarkan lagu. Hal ini membuat Rita tertidur, dan bermimpi. Di mimpinya dia melihat Nenek terbaring di rumah sakit. Rita melihat Kakak, Ayah, dan Ibunya memandangi Nenek dengan khawatir.

Keadaan Nenek memburuk! Kemudian seorang anak perempuan yang seumur dengan Rita berbicara padanya. “Tenang, Nenekmu pasti bisa sembuh, asal aku ikut denganmu,” kata si anak perempuan. Dan Rita pun terbangun.

“Astaga, mimpiku aneh sekali!” kata Rita. Kemudian Rita menyadari ada orang lain di gerbong tempatnya duduk. Dia seorang anak perempuan dan duduk di kursi seberang kiri Rita. Anak perempuan itu menoleh ke arah Rita dan Rita terkejut. Anak itu adalah anak perempuan yang ada di mimpinya!

“Hai, namaku Lana,” si anak perempuan menyapa Rita. Ternyata Lana adalah anak perempuan yang ramah. Dia teman seperjalanan yang menyenangkan. Kira-kira setengah jam sebelum kereta tiba di tempat tujuan, Lana berkata akan pergi ke toilet. Tapi dia tidak pernah kembali ke gerbong Rita. Rita yang kebingungan bertanya pada petugas kereta, tapi kata pak petugas, dia tidak pernah melihat penumpang yang ciri-cirinya seperti Lana!

Rita terpaksa pergi dari stasiun, dan pergi ke rumah Nenek. Syukurlah Nenek sudah membaik dan menyambut kunjungan Rita dengan gembira. “Sebetulnya kemarin malam, badan Nenek sempat tidak enak. Tapi kemudian Nenek bermimpi bertemu denganmu dan ada seorang anak perempuan lain, sebaya denganmu,” kata Nenek. Rita tertegun, dan dia lalu menyebutkan penampilan Lana. “Iya, itu anak perempuan yang Nenek lihat di mimpi. Kebetulan sekali!” kata Nenek.

Dan Rita mengakhiri kisahnya. “Rita... kamu pernah bertemu dengan Lana lagi?” ucap Badu memberanikan diri bertanya. “Aku pernah melihat sekilas anak yang mirip dia,” jawab Rita. “Sebentar, ada yang ingin bergabung dengan kita,” kata Badu tiba-tiba. Lalu nama si peserta muncul di layar. Terdengar suara pekik kaget teman-teman Rita. Nama anak yang baru bergabung dengan mereka, Lana. Dan di kamera bukan wajah Lana yang muncul melainkan gerbong kereta tempat Rita duduk waktu itu.

Teman-teman Rita menjerit ketakutan dan mereka langsung mematikan sambungan masing-masing, termasuk Badu. Rita tak perlu mematikan sambungannya karena tiba-tiba gadgetnya mati. Rapat Cerita Seram baru diadakan lagi sebulan kemudian, dan tidak ada yang berani menyinggung tentang cerita Rita, bahkan Rita sendiri!