Yang Terpintar

  • Cerita: Seruni
  • Ilustrasi: Agung Hari Parjoko
  • Translator: Listya Natalia Manopo
Jumat, 10 Januari 2025
Yang Terpintar
Yang Terpintar
A A A

Bibi si babi sedang berjalan-jalan santai ketika Kaka si gagak menghampirinya. “Hei Bibi, sepertinya kau sedang santai. Ayo, lihat aku memecahkan teka-teki kotak harta. Kau pasti akan kagum,” kata Kaka. “Wah, hebat sekali! Baiklah aku akan datang,” janji Bibi. “Pastikan kau datang lebih awal, karena akan banyak binatang hutan yang tertarik melihat Kaka si gagak pintar beraksi!” tambah Kaka lagi. “Tenang saja, aku akan datang sebelum kau ada di sana,” kata Bibi.

Bibi lalu berjalan menyusuri pantai. Sebuah suara memanggilnya. Rupanya, itu suara Gugi si gurita. “Bibi, apakah kau sudah dengar kalau Kaka akan mengadakan pertunjukan?” tanya Gugi. “Ya, Kaka akan memecahkan teka-teki kotak harta,” jawab Bibi. “Itu belum apa-apa dibandingkan dengan pertunjukanku. Aku yakin kau akan lebih kagum melihatku mencoba lolos dari akuarium yang terkunci. Datang saja ke pertunjukanku!” kata Gugi. “Kapan pertunjukanmu akan diadakan?” tanya Bibi. “Waktu yang sama dengan pertunjukan Kaka,” jawab Gugi. “Baiklah,” kata Bibi sambil berjalan pergi.

Ketika Bibi berjalan pulang ke rumah, Titi tikus tiba-tiba muncul dari dalam tanah. “Bibi! Kau suka dengan semua hal yang indah, kan? Kau pasti mau datang melihatku mematung dengan gigiku. Aku akan membuat patung dari keju, dan kau yang pertama kuundang karena ini istimewa. Lebih istimewa dari kepintaran Kaka dan Gugi. Aku yang paling pintar dari mereka berdua karena yang membuat patung adalah seni!” kata Titi bangga. Bibi bertanya jam berapa Titi akan menunjukkan seni mengeratnya. “Jam yang sama dengan pertunjukan Kaka dan Gugi,” jawab Titi.  

Bibi benar-benar bingung ketika acara ketiga binatang pintar itu hampir dimulai. “Aku harus bagaimana? Mereka bertiga minta aku datang, tapi acara mereka bersamaan...,” keluh Bibi. Tapi, tiba-tiba terdengar suara dentuman meriam. Bibi terdiam dan memucat.

Suara dentuman meriam hanya punya arti satu, yaitu keadaan darurat di negeri tempat Bibi tinggal. Di saat dentuman ini terdengar, semua binatang diharuskan pergi ke istana dan mendengarkan pengumuman dari Ratu Harimau, pemimpin negara mereka.

Di istana, Bibi bertemu dengan Kaka, Gugi, dan Titi. Mereka sedih karena pertunjukan mereka dibatalkan. “Negara kita diancam oleh Burung bangkai raksasa yang kejam. Tapi tenang saja, Negara ini memiliki tiga binatang yang kepintarannya tak tertandingi yaitu Kaka si gagak, Gugi si gurita, dan Titi si tikus. Mereka akan menggunakan kepintaran mereka untuk mengalahkan burung bangkai raksasa!” kata Ratu Harimau.

Semua bertepuk tangan termasuk Bibi. Tapi Kaka, Gugi, dan Titi pucat pasi. “Yang Mulia Ratu, kami tidak bisa!” seru tiga binatang pintar itu. Mendengar seruan mereka semua, binatang di istana dan Ratu Harimau tertegun. “Kalian hanya merendah, tentu saja kalian tidak bisa kalau bekerja sendiri. Kalian akan bekerja bersama-sama! Kaka, Gugi, dan Titi pernah mengatakan padaku kalau burung bangkai raksasa sangat angkuh dan menganggap dia bisa melakukan semua pekerjaan. Kalian juga pernah berkata kalau si burung bangkai mengancam, suruh dia memecahkan teka-teki, meloloskan diri dari akuarium, dan mematung dengan mengerat. Yang harus dilakukan sekarang hanyalah meminta si burung melakukan tiga hal itu,” di tengah keheningan, suara Bibi terdengar sangat jelas.

Tepuk tangan terdengar ramai dan riuh. “Luar biasa!” kata Ratu Harimau senang. Kaka, Gugi, dan Titi melihat ke arah Bibi dengan penuh rasa terima kasih. Tentu saja tiga hewan pintar itu tidak pernah mengatakan yang Bibi katakan. Itu semua adalah ide dari Bibi si babi.

Si burung bangkai raksasa tidak bisa melakukan satu pun syarat yang diminta dengan benar. Akhirnya, dia terpaksa melepaskan ancamannya. Seluruh binatang pimpinan Ratu Harimau bergembira. “Terima kasih, Bibi. Kau telah menyelamatkan kami dari amarah Ratu Harimau dan melepaskan semua binatang  dari ancaman. Kaulah yang terpintar bukan kami,” kata Kaka, Gugi, dan Titi dengan tulus. “Jangan berterima kasih. Itu karena kalian semua temanku,” jawab Bibi.