Game Horor
- Cerita: Seruni
- Ilustrasi: Novi Chrisna
- Translator: Listya Natalia Manopo
Tiga sekawan yang sudah akrab dari kecil dan sekarang bersekolah di tempat yang sama, Mela, Dinda dan Lia, sedang asyik bermain game di rumah Dinda. Game yang mereka mainkan adalah game horor terbaru yang belum banyak dikenal, judulnya Hiding! – Sembunyi! Game ini bercerita tentang seorang anak yang terjebak di rumah besar penuh dengan hantu, dan dia harus mencari tempat persembunyian yang aman, menunggu sampai pagi datang dan hantu-hantu di rumah itu hilang. Tiba-tiba, suasana seru tiga sekawan itu diganggu oleh suara teriakan. “Apa itu?!” seru Dinda kaget. “Maaf itu punyaku,” kata Lia sambil mengambil gadgetnya. “Ya ampun Lia, masa kamu merekam suara teriakan sebagai nada dering?!” kata Mela. “Seru, kan?” celetuk Dinda sambil terkekeh. “Idemu bagus banget!” kata Lia dan Dinda tertawa geli. “Wah, ada pesan dari Mama, aku harus pulang nih,” kata Lia memandang layar gadgetnya. “Yah, padahal lagi seru,” keluh Dinda. “Nggak apa-apa kita kan bisa lanjut besok, hari Minggu,” hibur Mela. Lia dan Dinda berpamitan dan pulang ke rumah masing-masing.
Malam harinya entah kenapa Dinda merasa sangat mengantuk, padahal dia berencana melanjutkan game Sembunyi. Akhirnya, dia memilih tidur. Dinda membuka mata dan terkejut mendapati dirinya berada di tempat yang tak asing. Sepertinya aku pernah melihat tempat ini! Tapi dimana? pikir Dinda. Tiba-tiba pintu di belakang Dinda menutup, membuatnya kaget. Lalu terdengar suara tawa melengking yang menyeramkan. Dinda menyadari sesuatu dan dia segera berlari mencari tempat sembunyi. Dia membuka sebuah lemari antik dan melihat wajah putih pucat dengan tatapan kosong memandang padanya. Dinda menjerit ketakutan. “Dinda! Dinda!” Dinda terbangun, dan memandang wajah Mama yang khawatir. “A...aku mimpi seram, Ma...” bisik Dinda.
Siang hari setelah makan siang, Mela dan Lia datang ke rumah Dinda. Wajah mereka tampak lelah, kurang tidur. “Aku mimpi seram banget,” keluh Mela. “Sama!” kata Lia. Mereka berdua lalu menceritakan mimpinya. “Mirip sekali dengan mimpiku!” seru Dinda. “Kalian pasti tahu kan, mimpi seram kita itu mirip dengan apa?” tanya Mela. “Astaga...game Sembunyi!” jawab Dinda dan Lia. Mela mengangguk pelan. Tiga sekawan itu segera mencari tahu tentang game Sembunyi. Lalu Dinda menyadari sesuatu. “Hei, kenapa game ini bisa hilang dari aplikasi tempat kita mengunduhnya?” bisiknya. Mela dan Lia segera mengecek di gadget mereka masing-masing. “Ya ampun..iya!” seru mereka. “Ki...kita mengunduh game ini hari Kamis malam, kan? Aku baru ingat!” kata Mela. “Malam Jumat...” bisik Lia dan Dinda, ngeri. Akhirnya Mela, Lia, dan Dinda memutuskan untuk menghapus game yang mengerikan itu. Dan berakhir pula mimpi buruk mereka.