Lembah Timur
- Cerita: Seruni
- Ilustrasi: Novi Chrisna
- Translator: Listya Natalia Manopo
Pagi-pagi benar di hari Sabtu, gadget Eli berbunyi nyaring. Eli yang terkejut terbangun. “Aduh, ternyata aku ketiduran sambil memegang gadget! Kalau kelihatan Kakak bisa gawat, aku pasti dimarahi,” kata Eli.
Ternyata, bunyi yang didengarnya adalah bunyi pesan. Eli segera membaca pesan itu. Pesan itu dari teman satu klub pecinta alam, Neti. Neti mengirimkan sebuah tautan untuk internet. Eli membuka tautan dan membaca artikel tentang Lembah Timur. “Lembah Timur kan tempat kita akan berkemah besok,” gumam Eli. Setelah membaca, Eli sangat menyesal. Artikel tentang Lembah Timur membuatnya takut.
Keesokan harinya, Eli dengan murung datang ke sekolah. Teman-temannya yang lain sudah siap dengan perlengkapan kemah mereka, menunggu berangkat. “Eli, jangan-jangan kamu memikirkan tautan yang kukirimkan kemarin? Itu kan hanya bercanda!” kata Neti.
Di artikel yang Eli baca kemarin, Lembah Timur memiliki sejarah aneh. Banyak orang hilang dan binatang-binatang dengan penampilan aneh yang tidak wajar. “Tapi, ada foto binatang aneh bermata satu,” keluh Eli. “Foto itu pasti palsu. Eli, maaf ya kalau aku membuatmu takut. Kau mau masuk klub pecinta alam juga karena aku. Tenang saja, kalau ada apa-apa, aku akan menjagamu!” kata Neti. “Iya ya, kamu pintar bela diri!” kata Eli sambil tersenyum gembira, tidak takut lagi.
Lembah Timur punya pemandangan yang unik dan indah. Ada danau yang airnya jernih. Eli melupakan ketakutannya dan memulai kegiatan klub pecinta alam dengan bersemangat. Ketika malam tiba, ada kegiatan jurit malam. Sayang sekali Neti tidak satu kelompok dengan Eli. “Ayo, kita bersaing sehat, Neti!” seru Eli sambil melambai pada sahabatnya itu. “Siap!” balas Neti bersemangat.
Eli dan 2 temannya berjalan menyusuri lokasi. Di tengah perjalanan, Eli mendengar suara. “Su...suara apa itu?” tanya seorang teman Eli. “Itu suara tokek, tenang saja,” jawab Eli. BRUK! Tiba-tiba teman Eli berdiri terdiam, sehingga Eli menabraknya. Teman Eli memegang senter dan menunjuk ke depan. Matanya membelalak ngeri. Eli melihat apa yang membuat temannya ketakutan.
Di sebuah batu yang diterangi senter, ada seekor kadal. Kadal itu punya 2 kepala. Eli dan kedua temannya menjerit dan berlari ketakutan. Suasana mencekam. Ternyata tidak hanya kelompok Eli yang melihat hal aneh. Namun itu belum seberapa karena pembina mengatakan kalau kelompok Neti belum kembali. Mereka hilang! Klub pecinta alam meminta bantuan dari penduduk sekitar.
Siang hari akhirnya Neti dan kedua temannya ditemukan. Mereka selamat tapi tak sadarkan diri. Untung saja di desa dekat Lembah Timur ada puskesmas dan berkat perawatan tenaga medis, Neti dan teman-temannya sehat kembali.
Sebulan kemudian, Neti baru mau menceritakan kejadian yang dialaminya pada Eli. “Aku melihat seekor anjing dan kambing, Eli, tapi mereka hanya punya satu mata...Aku dan dua temanku sangat takut sampai tak sadarkan diri,” cerita Neti. Eli terdiam, dia tak bisa berkata apa-apa.
Setelah mencari informasi, Eli dan Neti menemukan satu lagi kisah Lembah Timur. Di sana dulu didirikan pabrik bahan kimia, tapi banyak protes dari penduduk dan pabrik itu tutup. Apakah keanehan yang ada di sana berhubungan dengan itu? Atau ada hal lain yang lebih misterius? Sayang sekali tak ada yang bisa menjelaskannya.