Perjalanan Liburan

  • Cerita: Seruni
  • Ilustrasi: Novi Chrisna
  • Translator: Listya Natalia Manopo
Kamis, 01 Agustus 2024
Perjalanan Liburan
Perjalanan Liburan
A A A

Hari Sabtu, Lisa terbangun mendengar dering jam wekernya. Jam 5 pagi! Mulanya dia kesal, tapi langsung teringat bahwa hari ini adalah hari yang sudah dinantikan olehnya.

Hari ini Lisa sekeluarga akan pergi menginap di sebuah villa di pantai. “Aku harus mandi dan bersiap-siap!” kata Lisa semangat. “Kakak, bangun!” seru adik Lisa, Ani dari luar pintu kamarnya. “Iya, ini lagi mau mandi!” kata Lisa. “Yee duluan aku, aku sudah mandi!” ledek Ani.

Jam 8 pagi, keluarga besar Lisa dan Ani sudah datang, paman dan bibi dari ayah dan ibu, serta keponakan Lisa dan Ani berkumpul bersama. Suasana meriah dan menyenangkan. Tepat jam 9 pagi mereka berangkat bersama dengan mobil.

Dalam perjalanan ke villa pantai, mobil yang mereka naiki melewati pemandangan indah. Jalan-jalan yang mobil mereka lalui, masih penuh dengan pepohonan hijau segar. Mereka sampai di jalan dengan pohon-pohon tinggi.

“Coba lihat itu, pohon-pohonnya, bagus sekali, ya!” kata Papa. “Udaranya pasti segar...coba kalian buka jendela,” tambah Mama. Lisa membuka jendela lalu menengok ke atas ....dan melihat sesuatu yang putih melayang. Karena terkejut, Lisa hanya bisa terdiam. Dia menengok ke arah Ani, tapi Ani asyik bermain game di gadget. Lisa cepat-cepat menutup jendela mobil. Jantungnya berdetak cepat. Dia sangat ketakutan. Selama sisa perjalanan, dia hanya bisa diam.

Sampai di villa pantai, Ani mendekati Lisa dengan wajah khawatir. “Kak, kenapa sih Kakak tiba-tiba diam saja, terus wajahnya kaya orang takut?” tanya Ani. “Kalau aku cerita, kamu percaya?” tanya Lisa. Lisa pun menceritakan kejadian yang dialaminya. “Beneran, Kak? Serem banget, sih!” bisik Ani. “Aku nggak mau inget lagi, main di pantai saja, yuk!” ajak Lisa.

Lisa dan Ani bermain di pantai dan bisa melupakan kejadian seram yang terjadi. “Eh, Kak mereka kenapa, ya?” tanya Lisa sambil menunjuk ke arah bungalow yang ditempati 2 sepupu mereka, Toni dan Badu. Mereka lari terbirit-birit dengan wajah ketakutan sambil melihat ke belakang, ke arah jendela bungalow. Toni dan Badu berlari sampai ke tempat Lisa dan Ani bermain.

Toni dan Badu menjatuhkan diri mereka ke air. “A..ada putih-putih..” kata Toni sambil memegang dadanya. “Dia melayang di langit-langit...” ucap Badu menunjuk ke arah bungalow. Mendengar penjelasan Toni dan Badu, Lisa pucat ketakutan. “Kak, masa yang Kakak ceritakan itu, ikut ke sini sih?” bisik Ani.

Malam harinya sesudah makan, Ani, Lisa, Toni, dan Badu membicarakan kejadian menyeramkan yang mereka alami. “Mungkin kita semua kecapaian jadi melihat halusinasi,” kata Lisa, berusaha meyakinkan dirinya sendiri, Ani, Toni, dan Badu. “Iya betul, kita semua kan bangun pagi,” tambah Toni. Ani dan Badu mengangguk setuju.

Tiba-tiba, terdengar suara teriakan dari dalam sebuah kamar. Kamar itu ditempati paman Luis, adik dari mama Ani dan Lisa. Keempat anak itu melihat paman Luis membuka pintu kamarnya dan berjalan cepat turun ke bawah. “Paman kenapa?” tanya Ani. “Tidak ada apa-apa kok. Mungkin salah lihat, masa paman lihat putih-putih di kamar?” jawab paman Luis sambil tertawa. Ani, Lisa, Toni, dan Badu berdiri mematung.

Setelah kembali ke rumah, barulah Ani dan Lisa berani mencari informasi tentang kejadian yang mereka alami. Ternyata, banyak beredar cerita tentang perjalanan melewati pepohonan tinggi ke villa pantai. Jika mengambil jalan lewat pohon tinggi itu, ada bayangan putih yang akan ikut, entah apa itu, tidak ada yang tahu. Yang jelas, Lisa dan Ani akan membujuk Mama dan Papa agar tidak melewati jalan penuh pepohonan tinggi lagi jika mau ke villa pantai.