Pohon di Dekat Sekolah

  • Cerita: Seruni
  • Ilustrasi: Novi Chrisna
  • Translator: Listya Natalia Manopo
Kamis, 06 Juni 2024
Pohon Kepel
Pohon Kepel
A A A

Di dekat sekolah Lida, ada pohon yang dibilang banyak orang aneh. Memang dari penampilannya pohon ini cukup menakutkan, tinggi dan besar. Jalan menuju sekolah hanya satu dan pohon aneh ini tumbuh di dekat jalan itu, jadi mau tidak mau setiap orang yang pergi ke sekolah atau pulang sekolah melewati si pohon aneh.

Suatu hari ketika Lida datang pagi-pagi, dia bingung melihat beberapa teman sekelasnya berseru kaget karena dia membuka pintu. “Aduh Lida, bikin kaget aja!” kata Ana, teman sekelas Lida yang cukup dekat dengannya. “Lagi membicarakan apa sih kalian? Seru banget,” kata Lida. “Pohon aneh,” ujar Bon, teman sekelas lain yang pintar pelajaran bahasa. “Memang kenapa dengan pohon itu?” tanya Lida. Sebagai jawaban pertanyaan Lida, Bon menceritakan pengalamannya.

Kemarin Bon kehilangan buku catatan bahasa Inggrisnya. Dia mencari-cari buku itu di seluruh kelas tapi tidak menemukannya. “Coba tebak di mana aku menemukan buku itu? Di pohon aneh!” kata Bon. “Ih ngeri...pohon aneh itu menyeramkan,” kata Ana. Teman-teman lain mengangguk setuju dengan wajah muram. “Ah, pasti ada yang mengambil catatanmu dan menaruhnya di pohon itu, Bon!” ucap Lida santai, dia tidak takut.

“Aku ada di kelas seharian, dan buku catatan bahasa Inggrisku ada di dalam tas. Siapa yang bisa mengambilnya?” tanya Bon. “Tidak ada, Bon...kecuali yang mengambilnya itu bukan orang,” kata Ana. “Jangan gitu dong, Ana, seram ah!” kata seorang teman. Bon tampak merenung, lalu berkata,” Sehari sebelum buku catatanku hilang, aku melempar sampah ke pohon aneh itu...jangan-jangan pohon itu marah...” KRIIING! Tiba-tiba bel masuk berbunyi, membuat semua anak termasuk Lida terkejut. Pembicaraan mengenai pohon aneh terpaksa dihentikan, Lida dan teman-temannya bersiap menghadapi pelajaran.

Sepulang sekolah, Lida dan Ana pulang bersama, tetapi Ana ketakutan dan tidak mau berjalan melewati pohon itu. “Kita tak punya pilihan lain Ana, masa kita terbang?!” kata Lida. Ana tertawa. “Kalau kamu melucu, aku jadi tidak takut lewat pohon aneh itu,” kata Ana. Lida menceritakan cerita-cerita lucu untuk membuat Ana tertawa.

Tapi, sesuatu terjadi ketika Lida dan Ana berjalan tak jauh dari pohon aneh itu. Mereka melihat Pak Mustar, penjaga keamanan sekolah  berjalan dari arah si pohon aneh berada. Ekspresi wajah Pak Mustar bingung. “Pak Mustar?” tanya Lida. Kata Pak Mustar, hari ini dia kehilangan senter miliknya. Alangkah kagetnya dia ketika menemukan benda yang dicarinya ada di bawah pohon aneh itu. Hal ini membuat Lida dan Ana ketakutan. Segera setelah Pak Mustar berjalan pergi, Lida dan Ana berlari kencang menjauhi pohon itu.

Keesokan harinya, ada kejadian yang lebih membingungkan. Kali ini buku catatan Bu Rita guru matematika ditemukan di bawah pohon aneh. Ternyata, nama pohon aneh itu adalah pohon Kepel. Pohon ini hanya boleh ditanam di keraton Jawa. “Katanya kalau pohon ini sampai ditanam di tempat lain, akan kena kutukan,” kata Ana. Lida berusaha berpikir jernih. Mungkin saja ada yang jahil, mengambil barang-barang dan menaruhnya di bawah pohon Kepel. Tapi...masa ada yang berani berbuat jahil pada Bu Rita dan Pak Mustar? Mungkin Lida harus percaya pada perkataan Ana....