Rahasia Mina

  • Cerita: Seruni
  • Ilustrasi: Agung Hari Parjoko
  • Translator: Listya Natalia Manopo
Rabu, 31 Januari 2024
Rahasia Mina
Rahasia Mina
A A A

Di sekolah Klara, ada anak yang tiba-tiba jadi bahan pembicaraan teman-teman sekelasnya. Nama anak itu Mina. Mina tidak satu kelas dengan Klara, dia anak dari kelas lain. Mulanya, Klara tidak peduli dengan semua itu, sampai pada suatu kesempatan, yaitu saat istirahat siang, teman-teman dekat Klara, Hani dan Mela, membicarakan Mina.

“Ternyata memang benar, Mina punya rahasia besar!” kata Hani. “Rahasianya menyeramkan ya,” lanjut Mela. “Hei kita sedang makan siang, lagian nggak baik membicarakan orang,” tegur Klara. “Klara sih, kebanyakan belajar, jadi nggak tahu kejadian seru,” kata Hani. Lalu Mela mulai bercerita tentang Mina.

“Cerita ini dari Andra, temanku yang sekelas dengan Mina. Kemarin, Andra dan Mina pergi naik kereta ke sebuah acara. Tiba-tiba di tengah perjalanan ke stasiun, Mina merasa tidak enak, Mina memilih pergi dengan mobil dan Andra menuruti Mina. Ternyata kereta yang akan dinaiki mereka mengalami gangguan teknis dan terlambat 3 jam!” kata Mela memandang Klara serius. “Klara, Mina itu punya rahasia besar, dia bisa meramal! Menyeramkan!” ucap Mela.

Sepertinya, Mina tidak punya banyak teman. Klara merasa kasihan dengan Mina. Anak itu sering pergi ke perpustakaan, membaca sendirian. Suatu siang di hari Senin, Klara memutuskan untuk menyapa Mina yang sedang membaca. Kebetulan sekali buku yang Mina baca adalah buku tentang memasak, hal yang juga disukai Klara. “Wah, Mina, kamu suka masak? Aku juga pernah membaca buku ini, seru!” kata Klara.

Ternyata, Mina anak yang baik dan ramah. Klara jadi makin sedih karena kelakuan teman-temannya yang menyebalkan pada Mina. Tak butuh waktu lama bagi Klara dan Mina untuk akrab. “Klara, kamu tidak takut sama Mina?” tanya Hani dan Mela. “Sama sekali tidak, dia baik,” jawab Klara tanpa ragu sedikit pun.

Kira-kira sebulan kemudian, Klara dan Mina ikut ekstrakurikuler memasak. Karena asyik mencoba masakan baru, akhirnya mereka lupa waktu. Saat itu sudah sore dan ternyata turun hujan badai! “Klara, ayo kita ke gedung sekolah utama saja, di sini menakutkan!” kata Mina. “Iya, suara anginnya terlalu keras!” kata Klara.

Mereka berdua berlari sepanjang koridor dan sampai di bangunan utama sekolah. Tiba-tiba, terdengar suara keras mengerikan. Klara menjerit ngeri. Rupanya pohon besar di belakang bangunan ekstrakurikuler memasak, roboh tersambar petir dan jatuh di atap bangunan ekstrakurikuler. Bangunan ekstrakurikuler memasak rusak berat. Klara gemetar hebat. Dia meremas tangan Mina dan berkata, “Mina...kau penyelamat!”

Kejadian pohon tumbang ramai dibicarakan di sekolah, Mina dan Klara menjadi terkenal. Tapi untungnya dengan kejadian ini ada perubahan mengenai cara pandang teman-teman Klara terhadap Mina. Dia tidak lagi ditakuti. Bahkan Hani dan Mela kini selalu mengajak Mina makan bersama. Hani dan Mela minta maaf pada Mina karena berprasangka buruk padanya. Kini Klara, Mina,  Hani, dan Mela menjadi teman dekat.  Klara mencoba mencari tahu mengenai rahasia Mina, dan dia menemukan jawaban yang paling masuk akal, yaitu intuisi, bukan meramal.