Si Pengikut
- Cerita: Seruni
- Ilustrasi: Agung Hari Parjoko
- Translator: Listya Natalia Manopo
“Horeee! Akhirnya bisa pergi ke mal!” seru Kak Boni senang pada suatu hari Minggu. “Huuh.. aku nggak bisa ikut,” gerutu Mira. “Maaf Mira, sabar ya, nanti juga kamu pasti bisa. Kakak beliin donat kesukaanmu di mal, ya?” kata Kak Boni. “Asyiik! Makasih, Kak Boni!” kata Mira senang.
Mama dan Papa berpesan pada Kak Boni agar hati-hati, tetap memerhatikan protokol kesehatan dengan ketat. “Siap, aku pergi dulu, ya!” kata Kak Boni.
Sore hari, hampir petang jam enam, Mira mendengar suara mobil Kak Boni di luar rumah. “Akhirnya, pulang juga Kak Boni!” kata Mira. “Padahal dia bilang mau pulang siang, kenapa sampai sore?” tanya Mama dan Papa bingung.
Kak Boni masuk ke dalam rumah sambil menenteng pesanan Mira. “Kenapa sampai sore, Kak?” tanya Mira. “Iya... masa mobil Kakak tiba-tiba mogok!?” kata Kak Boni bingung. “Padahal kemarin baru saja di cek ke bengkel, tidak ada masalah, semuanya baik,” kata Papa. “Iya Pa, mobil ini tiba-tiba mogok, dan tiba-tiba saja hidup lagi, aneh kan? Aku periksa mesinnya, tidak ada masalah!” cerita Kak Boni dengan wajah bingung. “Yang penting Kakak sudah di rumah,” kata Mira. Semua setuju dengan Mira.
Malam harinya, Mira terbangun mendengar gonggongan Guguk, anjing peliharaan keluarganya. “Jangan-jangan Kak Boni terlalu kencang mengikat kalung barunya,” gumam Mira. Tapi, begitu Mira mau turun ke bawah, Guguk sudah diam. Ketika Mira berniat kembali ke kamarnya, dia melihat kamar tidur Kak Boni lampunya menyala. “Kakak belum tidur?” gumam Mira bingung, karena biasanya Kak Boni selalu mematikan lampu kalau tidur, sama seperti Mira.
Begitu masuk ke kamar, Mira merasakan hawa dingin yang aneh. Dan dia mendengar suara tawa. Suara tawa itu jelas sekali, seakan ada orang di kamar Mira yang tertawa. Mira langsung keluar kamar. Dan bersamaan dengan itu, Kak Boni juga keluar dari kamarnya. “Mira... kenapa wajahmu ketakutan begitu?” tanya Kak Boni. Mira menceritakan apa yang dilihatnya. Jika saja Kak Boni tersenyum geli, Mira akan merasa lega. Tapi masalahnya Kak Boni juga ketakutan. “I… itu suara dari rumah sebelah, Mira,” kata Kak Boni setelah lama terdiam. Mira tak punya pilihan lain selain masuk ke kamar dan tidur. Tapi Mira tidak bisa tidur.
Mira membuka matanya, terkejut oleh suara Mama. Rupanya, ini sudah siang! Kemarin malam, Mira baru bisa tidur pukul 4 pagi. Ternyata, Guguk kabur dari garasi, dan Mama terpaksa mengejarnya. Cerita Mama sangat aneh. Pukul 5 pagi, Mama sudah bangun karena gonggongan Guguk. Rupanya, Guguk ada di garasi dan Mama bermaksud membawanya kembali ke dalam rumah.
Mama membuka pintu lalu mendengar suara tawa, dan bersamaan dengan itu pintu pagar rumah tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Mama terdiam kaget, kemudian baru sadar kalau Guguk keluar. Mama lalu mengejar Guguk, dan berhasil membawanya kembali.
Kak Boni lalu mengajak Mira bicara serius. “Sepertinya, kejadian aneh ini bermula waktu Kakak pergi ke toilet mal...,” ucap Kak Boni mulai bercerita. Di dalam toilet terasa hawa yang menekan dan menakutkan, lalu ketika hendak keluar, Kak Boni mendengar suara tawa. Sebelum mobil mogok, Kak Boni juga mendengar suara tawa itu. Suara tawa yang sama seperti yang didengar Mira! “Kak...mungkin Kakak harus pergi ke toilet mal lagi...yah, mengembalikan yang ikut,” kata Mira.
Kak Boni mengikuti saran Mira. Setelah itu, suara tawa tidak pernah terdengar lagi di rumah Mira. Mira dan Kak Boni berharap si pengikut hanya menetap di toilet mal saja....